Ini Doa Ratib Al Hadad Tulisan Arab dari Awal Sampai AkhirDoa Ratib Al HaddadRatib Al-Haddad; Sejarah, Penyusun dan Keutamaan MembacanyaManfaat Membaca Rutin Ratibul Al Haddad Setiap HariMemahami Ratib, Perlukah Ijazah Mengamalkan Ratib Kubra?Khasiat Membaca Ratibul HaddadTeks Bacaan Ratib Al Haddad, Arab, Latin dan ArtinyaRatib Al Haddad Latin dan Terjemahan -Teks, Arab dan ArtinyaAmanah Hawi Al Khairat Berikut Teks Bacaan Doa Ratib Al Hadad dalam Bahasa Arab yang akan memudahkan bagi pembaca. Ini Doa Ratib Al Hadad Tulisan Arab dari Awal Sampai Akhir Bagi sebagian umat Islam, Ratib Al Hadad menjadi amalan rutin yang dibaca dalam periode waktu tertentu. Ratib Al Haddad ini mengambil nama pena nama penyusunnya, yaitu Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad, seorang pembaharu Islam mujaddid yang terkenal. Ratib ini disusun bagi menunaikan permintaan salah seorang murid beliau, Amir dari keluarga Bani Sa’d yang tinggal di sebuah kampung di Shibam, Hadhramaut. Tujuan Amir membuat permintaan tersebut ialah bagi mengadakan suatu wirid dan zikir untuk amalan penduduk kampungnya agar mereka dapat mempertahan dan menyelamatkan diri daripada ajaran sesat yang sedang melanda Hadhramaut ketika itu. Pertama kalinya Ratib ini dibaca ialah di kampung Amir sendiri, yaitu di kota Shibam setelah mendapat izin dan ijazah daripada Al Imam Abdullah al Haddad sendiri. Pada kebiasaannya ratib ini dibaca berjamaah bersama doa dan nafalnya, setelah solat Isya’. Mengikut Imam Al Haddad di kawasan-kawasan di mana Ratib al Haddad ini diamalkan, dengan izin Allah kawasan-kawasan tersebut selamat dipertahankan daripada pengaruh sesat tersebut. Habib Ahmad bin Zain Al Habsyi pernah menyatakan bahwa siapa yang membaca Ratib Al Haddad dengan penuh keyakinan dan iman dengan terus membaca “La ilaha illallah” hingga seratus kali walaupun pada kebiasaannya dibaca lima puluh kali, ia akan dikurniakan dengan pengalaman yang di luar dugaannya. Al Marhum Al Habib Ahmad Masyhur bin Taha Al Haddad memberi ijajah untuk membaca Ratib ini dan menyarankannya dibaca pada masa-masa yang lain dari pada yang tersebut di atas juga di masa keperluan dan kesulitan. Mudah-mudahan siapa yang membaca ratib ini diselamatkan Allah daripada bahaya dan kesusahan. Perlu diketahui bahwa setiap ayat, doa dan nama Allah yang disebutkan di dalam ratib ini telah dipetik daripada Al-Quran dan Hadits Rasulullah Terjemahan yang dibuat di dalam ratib ini, adalah secara ringkas. Zikir yang pendek ini, jika dibuat selalu secara istiqamah, adalah lebih baik daripada zikir panjang yang dibuat secara berkala atau cuai. Ratib ini berbeda daripada ratib-ratib yang lain susunan Imam Al Haddad karena ratib Al Haddad ini disusun untuk dibaca lazimnya oleh kumpulan atau jamaah. Innallaaha wamalaa-ikatahuu yushalluuna alan nabiyyi, yaa ayyuhalladzziina aamanuu, Shalluu alaihi wasallimuu tasliimaa. Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi SAW, Hai orang-orang yang beriman bershalawatlah dan beri salamlah yang terbaik kepada Nabi SAW. Shalawat dan salam semoga atasmu wahai orang yang diutus Allah karena rahmat bagi seluruh alam dan semoga pula salam kepada para sahabat Rasulullah yang diridhoi oleh Allah semuanya. Segala puji bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbir sekalian alam. Alladziina yu’minuuna bilghaibi wayuqimunash shalaata wa mimmaa razaqnaahum yunfiquuna. Kitab Al-Qur’an ini tidak ada keraguan padanya petunjuk bagi mereka yang bertakwa 3. Wa ilaa hukum ilaahuw waahid laa ilaaha illaa huwar-rahmaanur-rahiim. Allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa naum, lahuu maa fis samaawaati wamaa fil ardhi, man dzal ladzii yasyfa’u indahuu illaa bi idznihi, ya’lamu maa baina aidiihim wamaa khalfahum walaa yuhiithuuna bisyai-im min ilmihi illaa bi maa syaa-a, wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardho, wa laa ya-uduhu hif-zhuhumaa wa huwal alliyyil azhiim Siapakah yang dapat memberi syafaat disisi Allah tanpa izinNya? Laa yukallifullaahu nafsan illa wus’ahaa lahaa maa kasabat wa’alaihaa maktasabat, rabbana laa tu-aakhidznaa in nasiinaa au akhtha’naa rabbanaa walaa tahmil alainaa ishran kamaa hamaltahuu alal ladziina min qablinaa rabbanaa walaa tuhammilnaa maa laa thaaqata lanaa bih, wa’fu’anna waghfirlanaa warhamnaa anta maulaanaa fanshurnaa alal qaumil kaafiriin. “Ya Allah ampunilah dosaku dan berikan aku tobat, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Penyayang.” 3x Bismillaahil ladziy laa yadhurru ma’asmihii syai-un fil ardhi walaa fis samaa’ii wahuwas samii’ul aliim. “Aku menjalani hidup pada siang atau malam ini Dengan nama Allah yang tidak ada sesuatu pun dapat memberi mudharat, baik di bumi maupun di langit dan Dia- lah Tuhan yang maha mendengar lagi maha mengetahui” 3x Aamannaa billaahi wal yaumil aakhiri tubnaa ilallaah baathinaw wa zhaahiran 3x Yaa rabbanaa wa’fu annaa wamhul ladziy kaana minnaa 3x Yaa dzal jalaali wal ikraam, amitnaa alaa diinil Islaam 7x “Katakanlah Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasa waktu subuh, dari kejahatan apa yang diciptakannya, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Al Fatihah semoga Allah memberikan pahala kepada kamu sekalian.” “Kami membaca Al Fatihah dengan niat semoga pahalanya disampaikan kepada ruh Sayyidinal Imam al Mujahir Ilallah, Ahmad bin Isa, dan kepada ruh Al Fagihil Muqaddam bin Ali Ba Alawy juga kepada nenek moyang dan anak cucu keduanya, semua dengan harapan semoga Allah mengampuni mereka, menyayangi mereka serta meninggikan derajat mereka di dalam surga, dan semoga Allah memberi manfaat kepada kami dengan Asror mereka, cahaya mereka, dan ilmu mereka di dalam agama, dunia, dan akhirat, Al Fatihah” “Kami membaca Al-Fatihah dengan niat semoga pahalanya disampaikan Allah kepada ruh penyusun ratib ini, sayyidina wa habiibina wali penolong, wali qutub, al habib Abdullah bin Alwi al Haddad, juga kepada nenek moyangnya, anak cucunya dan orang – orang yang mempunyai hak atas mereka semuanya, dengan harapan semoga Allah mengampuni mereka, menyayangi mereka dan meninggikan derajat mereka di surga, dan semoga Allah memberikan manfaat kepada kami dengan Rahasia mereka, cahaya mereka, dan ilmu mereka di dalam surga, dunia dan akhirat, Al Fatihah.” “Kami membaca Al Fatihah dengan niat semoga Allah menyampaikan pahalanya kepada arwah awliya para Wali Allah, orang – orang yang saleh dan pemimpin yang adil. Alhamdulillahi rabbil aalamiina hamdan yuwafii ni’mahu wayukaafii mazidahu, yaa rabbana lakal hamdu kamaa yanbaghi lijalaali wajhika wali’azhiimi sulthaanik Allahuma shalli alaa sayidina Muhammadin fil mala illa yaumid-diin Allahuma shalli alaa sayidina Muhammadin fii kulli waqtin wahiin Allahuma shalli alaa sayidina Muhammadin hatta taritsal ardla waman alaihaa wa anta khairul waaritsiina. Allahumma jammilnaa bil’aafiyati was salaamaati wa haqiqnaa bit taqwaa wal istiqamaati wa a’idznaa min muujibaati nadamati fil-hali wal maali innaka samii’ud du’aai. Allahummar-zuqnaa kamaa lal mutaba’ati lahu zhahiran wa bathinan bil afiyaata wal salamah yaa arhamar-rahiimiin Ya Allah limpahkanlah/anugrahkan selalu kesempurnaan rezeki kepada kami untuk menjadi pengikutnya yang baik; lahir dan batin, dalam keadaan sejahtera dan selamat atas rahmat-Mu Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dengan keutamaan ayat Maha Suci Tuhanmu Tuhan Yang Maha Mulia dari apa yang disifatkan oleh orang orang kafir, dan sejahtera atas sekalian Rasul dan segala puji bagi Allah yang mempunyai alam semesta ini.” Allahumma inna nas aluka ridhaka wal jannah, wa na’uudzubika min sakhatika wan naar 3x “Wahai Yang Maha Lembut, janganlah Engkau menurunkan bencana kepada kami berlemah lembutlah kepada kami dengan apa yang Engkau turunkan itu bencana, karena sesungguhnya Engkau senantiasa Maha Lemah Lembut untuk tidak menurunkan bencana itu, Berlemah lembutlah kepada kami dan juga kaum muslimin” 3x Al-Fatihah bil Qabuuli, wa illa hadhrati Nabiyyir Rasul, Muhammad SAW, AL FATIHAH… Bacalah Al-Fatihah kepada ketua, penyshafaat, nabi dan penolong kita Muhammad Segala puji bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbir sekalian alam. Diriwayatkan oleh Abu Sa’id ibn al-Mu’lla “Sukakah kamu jika aku ajarkan sebuah Surah yang belum pernah diturun dahulunya, baik dalam Injil maupun Zabur dan Taurat? Tiada sesiapa yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya melainkan dengan izin-Nya. Di antaranya ialah untuk menolak syaitan, benteng pertahanan, melapangkan fikiran dan menambahkan iman. Katakan “Kami tidak membezakan antara seorang rasul dengan rasul-rasul yang lain”. Diriwayatkan daripada Abu Mas’ud al-Badri katanya Rasulullah pernah bersabda Dua ayat terakhir dari surah al-Baqarah, memadai kepada seseorang yang membacanya pada malam hari sebagai pelindung dirinya. Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Dari Muslim, diriwayatkan daripada Abdullah ibn Abbas Apabila Jibril sedang duduk dengan Rasulullah dia mendengar bunyi pintu di atasnya. Dia mengangkat kepalanya lalu berkata “Ini ialah bunyi sebuah pintu di syurga yang tidak pernah dibuka.” Lalu satu malaikat pun turun, dan Jibril berkata lagi, “Ia malaikat yang tidak pernah turun ke bumi” Malaikat itu memberi salam lalu berkata, “Bersyukurlah atas dua cahaya yang diberi kepadamu yang tidak pernah diberi kepada rasul-rasul sebelummu-“Fatihat al-Kitab dan ayat penghabisan Surah al-Baqarah”. Dari Bukhari, Muslim dan Malik, diriwayatkan daripada Abu Hurairah; Rasulullah berkata, “Sesiapa membaca ayat ini seratus kali sehari, pahalanya seperti memerdekakan sepuluh orang hamba, Seratus kebajikan dituliskan untuknya dan seratus keburukan dibuang darinya, dan menjadi benteng dari gangguan syaitan sepanjang hari.” Dari Muslim, diriwayatkan oleh Samurah ibn Jundah Rasulullah bersabda Zikir-zikir yang paling dekat di sisi Allah adalah empat, iaitu tasbih, takbir, tahmid dan tahlil, tidak berbeza yang mana aturannya apabila engkau berzikirullah. Surah 33; Al-Ahzab, Ayat 56 Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya berselawat ke atas Nabi; wahai orang-orang yang beriman berselawatlah kamu kepadanya serta ucapkanlah salam dengan penghormatan yang sepenuhnya. Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya. bersabda “Sesiapa yang membaca doa ini tiga kali, tiada apa-apa malapetaka akan terjatuh atasnya” Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya tiada suatu pun, baik di bumi mahupun di langit dapat memberi bencana, dan Dia Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui. Dari Ibn Hibban; Nabi Muhammad bersabda “Hamba-hamba Allah yang membaca doa ini pada waktu pagi dan petang tiga kali, tiada apa jua kesakitan akan dialaminya.” Surah 3 Ali-Imran Ayat 19 Sesungguhnya agama yang benar dan diredai di sisi Allah ialah Islam. bersabda “Sesiapa membaca ayat ini di pagi dan petang hari akan masuk ke syurga.” bersabda Wahai Abu Hurairah, bila kamu keluar negeri untuk berniaga, bacakan ayat ini supaya ia membawa kamu ke jalan yang benar. Diriwayatkan oleh Ibn Majah Rasulullah bersabda Orang yang bertaubat itu adalah kekasih Allah. berada di atas mimbar dan menangis lalu beliau bersabda Mintalah kemaafan dan kesehatan daripada Allah, sebab setelah kita yakin, tiada apa lagi yang lebih baik daripada kesehatan Seperti di atas 16; Merujuk hadith Rasulullah sesiapa yang tidak boleh mengalahkan musuhnya, dan mengulangi Nama ini dengan niat tidak mahu dicederakan akan bebas dari dicederakan musuhnya. Semoga Allah memperbaiki urusan kaum muslimim dan menghindarkan mereka dari kejahatan orang-orang yang suka menggangu. bersabda “Tiada seorang mukmin pun yang berdoa untuk kaumnya yang tidak bersamanya, melainkan akan didoakan oleh Malaikat, “Sama juga untukmu”. Surah 17 Al Israil Ayat 110 “Katakanlah wahai Muhammad “Serulah nama “Allah” atau “Ar-Rahman”, yang mana sahaja kamu serukan; kerana Allah mempunyai banyak nama yang baik serta mulia. Dan janganlah engkau nyaringkan bacaan doa atau sembahyangmu, juga janganlah engkau perlahankannya, dan gunakanlah sahaja satu cara yang sederhana antara itu.” Dari Abu Dawud, diriwayatkan daripada Anas ibn Malik “Ketika saya bersama Rasulullah ada seseorang berdoa, “Ya Allah saya meminta kerana segala pujian ialah untuk-Mu dan tiada Tuhan melainkan-Mu, Kamulah yang Pemberi Rahmat dan yang Pengampun, Permulaan Dunia dan Akhirat, Maharaja Teragung, Yang Hidup dan Yang Tersendiri”. Surah 11 Hud Ayat 90 “Dan mintalah keampunan Tuhanmu, kemudian kembalilah taat kepada-Nya. bersabda “Allah tidak membenarkan seseorang masuk ke neraka jikalau dia mengucapkan kalimah tauhid ini berulang-ulang kali.” Serta Allah Ta’ala meredhai akan sekalian keluarga dan sahabat Rasulullah, sekalian tabi’in dan yang mengikuti mereka dengan kebaikan dari hari ini sehingga Hari Kiamat, dan semoga kita bersama mereka dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih daripada yang mengasihani. Dari Imam Bukhari, diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-khudri; seseorang mendengar bacaan surah al-Ikhlas berulang-ulang di masjid. Rasulullah berkata, “Demi tangan yang memegang nyawaku, surah itu seperti sepertiga al Quran!” Dari Al-Muwatta’, diriwayatkan oleh Abu Hurairah; Saya sedang berjalan dengan Rasulullah lalu baginda mendengar seseorang membaca surah al-Ikhlas. Katakanlah wahai Muhammad; “Aku berlindung dengan Tuhan yang menciptakan cahaya subuh, daripada kejahatan makhluk-makhluk yang Ia ciptakan; dan daripada kejahatan malam apabila ia gelap gelita; dan daripada ahli-ahli sihir yang menghembus pada simpulan-simpulan ikatan; dan daripada kejahatan orang yang dengki apabila ia melakukan kedengkiannya”. Diriwayatkan daripada Aisyah katanya Rasulullah biasanya apabila ada salah seorang anggota keluarga baginda yang sakit, baginda menyemburnya dengan membaca bacaan-bacaan. Katakanlah wahai Muhammad “Aku berlindung dengan Tuhan sekalian manusia. Dari Tirmidhi diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-Khudri; Nabi Muhammad selalu meminta perlindungan daripada kejahatan jin dan perbuatan hasad manusia. Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam, segala puji pujian bagi-Nya atas penambahan nikmat-Nya kepada kami, moga moga Allah mencucurkan selawat dan kesehahteraan ke atas Penghulu kami Muhammad, ahli keluarga dan sahabat-sahabat baginda. Dari Tirmidhi dan Nasa’i, diriwayatkan daripada Anas ibn Malik Rasulullah bersabda, “Jikalau sesiapa memohon kepada Allah untuk syurga tiga kali, Syurga akan berkata, “Ya Allah bawalah dia ke dalam syurga;” dan jikalau ia memohon perlindungan dari api neraka tiga kali, lalu neraka pun akan berkata, “Ya Allah berilah dia perlindungan dari neraka.” Ratib Al-Haddad; Sejarah, Penyusun dan Keutamaan Membacanya Diantara amalan ataupun wirid yang sering di dawamkan dikalangan muslim salah satunya yakni membaca Ratib. وأما حقيقة الحزب والورد والراتب فهو المعمول به تعبدا ونحوه وفى الإصطلاح مجموع أذكار وأدعية وتوجهات وضعت للذكر والتذكر والتعوذ من الشر وطلب الخير واستفتاح المعارف وحصول العلم مع جمع القلب والهم على الله تعالى Mereka khawatir aqidah Syiah Zaidiyah akan mempengaruhi terhadap keyakinan orang awam yang sejak lama berpegang teguh pada aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah yang telah diajarkan oleh para Salafus Shalih. Beliau pun menuliskan wirid yang nantinya dikenal dengan nama Ratibul Haddad ini. ومنها أنه يحصل عليه حسن الخاتمة ويعطيه الله له التوفيق للنطق بكلمة الشهادة. Orang yang rajin membaca Ratibul Haddad setiap hari, maka tidak akan bahaya baginya racun, hewan buas, reptil dan hewan-hewan lainnya. Faedah yang lain dari membaca rotib ini bahwa akan hasil baginya husnul khotimah dan Allah akan memberikan pertolongan baginya untuk mengucapkan kalimat syahadat di Akhir Hayatnya” Syekh Abu Bakar bin Ahmad al-Maliabar, al-Imdad bi Syarhi Ratib al-Haddad, hal. Manfaat Membaca Rutin Ratibul Al Haddad Setiap Hari Adapun Habib Abdullah menciptakan Ratibul Al Hadad ini karena beliau terinspirasi pada malam Lailatul Qadar 27 Ramadhan 1071 H. Beliau adalah seorang keturunan dari Baginda Nabi Muhammad SAW yang nasabnya bersambung sampai ke Sayyidatumah Fatimah, puteri Rasullullah SAW. Tujuan Amir meminta Habib Abdullah untuk mengarang Ratib, Agar diadakan suatu wirid dan dzikir di kampungnya, agar mereka dapat mempertahankan dan menyelamatkann diri dari ajaran sesat yang sedang melanda Hadramaut ketika Ratib ini hanya dibaca di kampung Amir sendiri yaitu Kota Syibam setelah mendapat izin dan ijazah dari al Habib Abdullah bin Alwi al Haddad sendiri. Di antaranya, Allah akan menjaga negara atau tempat tinggalnya dari beberapa cobaan dan siksaan. Selain itu, orang yang rajin membacanya juga akan diberi tambahan kekayaan, barokah, dan siapa yang membaca dirumah sendiri ataupun berjamaah bersama keluarganya maka 40 rumah disamping kiri-kanan, muka-belakang akan dijaga oleh Allah SWT. ”Saya rasa cukup dengan beberapa cerita yang saya sampaikan di sini mengenai kelebihan Ratib ini dan anda sendiri dapat meneliti , sehingga Al Habib Muhammad bin Zain bin Semait sendiri pernah mengatakan dalam bukunya Ghayatul Qasd Wal Murad, bahawa roh Saiyidina penyusun Ratib ini akan hadir apabila dibaca Ratib ini, dan di sana ada lagi rahasia-rahasia kebatinan yang lain yang dapat dicapai ketika membacanya dan ini adalah mujarab dan benar-benar mujarab, tidak perlu diragukan lagi. Memahami Ratib, Perlukah Ijazah Mengamalkan Ratib Kubra? Pada dasarnya ratib adalah kumpulan doa dan dzikir ma’tsurat bersumber dari hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam Saw yang kemudian dirangkai oleh ulama shalih -yang diyakini sebagai waliyulah- dalam suatu susunan tertentu berdasarkan besarnya fadhilah yang terkandung, tapi tetap ringan dan mudah diamalkan. Belakangan kumpulan doa dan dzikir yang rangkaiannya berbeda-beda tersebut dinamakan oleh para pengamalnya dengan nama sang penyusun. Ratib sendiri berasal dari segi kata berarti “susunan” atau “urut-urutan yang tertib”. Ada beberapa pertanyaan serupa kepada Habib Luthfi bin Yahya terkait apakah perlu ijazah dahulu baru boleh membaca Ratib? Khasiat Membaca Ratibul Haddad As’ad Syamsul Arifin bahkan menganjurkan santrinya untuk selalu istiqomah membaca Ratibul Haddad saat pulang ke kampung halamannya. Selain itu, orang yang rajin membacanya juga akan diberi tambahan kekayaan, barokah, dan kebaikan di rumahnya. Membaca Ratibul Haddad sangat diajurkan di tempat sepi, menghadap kiblat, serta dalam keadaan wudhu lantas menyebutkan hajatnya, sehingga apa yang diinginkan dikabulkan oleh Allah. Selain itu, orang yang membaca wirid ini juga akan memperoleh kemudahan dalam menyelesaikan persoalan dunia dan akhirat. Akhirnya, masyarakat pun sangat resah dengan apa yang sedang terjadi di lingkungannya, termasuk salah satu alumni Sukorejo tersebut. Namun, terlepas dari berbagai khasiatnya, yang perlu dicatat adalah niat utama membaca Ratibul Haddad ini untuk mendekatkan diri kepada Allah. Teks Bacaan Ratib Al Haddad, Arab, Latin dan Artinya Ratib Al Haddad adalah salah satu bacaan zikir dan wirid yang mengandung ayat suci Al-Quran dan jua berbagai macam doa. Bacaan ini disusun oleh seorang ulama yang termasyhur pada abad ke-11 Hijriyah, yaitu Habib Abdullah Al-Haddad. Habib Abdullah Al Haddad lahir di desa Subair, Tarim, Hadramaut, Yaman pada Ahad malam Senin tanggal 5 Safar 1044 hijriah. Sedang ibunya adalah Syarifah Salma binti Umar bin Ahmad. Beliau merupakan seorang ulama dalam bidang fikih dan juga aqidah asy’ariyah. Habib Abdullah Al-Haddad mendapatkan gelar Syaikh al-Islam, Quthb ad-Da’wah wa al-Irsyad dan juga dikenal sebagai Pembaharu Tarekat Alawiyyah. Subhaanallaahi wal Hamdu Lillaahi wa laa ilaaha Illallaahu Wallaahu Akbar 3x. Rabbana’ghfir lanaa wa tub alaynaa innaka Anta’t Tawwaab ur Rahiim 3x. Radiinaa Billaahi Rabbawwa bil Islaami diinaw wa bi Muhammad-in Nabiyyaa 3x. Aamannaa Billaahi wal Yawmil aakhir tubnaa iia llaahi baatinan wa zaahiraa 3x. Yaa Dhal Jalaali wal Ikraam amitnaa alaa diinil Islaam 7x. Mutahhariin wa Ashaabihil Muhtadiin wat Taabi’iina lahum bi-ihsaanin ilaa yawmiddiin. Segala puji bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbir sekalian alam. Diriwayatkan oleh Abu Sa’id ibn al-Mu’lla “Sukakah kamu jika aku ajarkan sebuah Surah yang belum pernah diturun dulunya, baik dalam Injil mahupun Zabur dan Taurat? Tiada sesiapa yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya melainkan dengan izin-Nya. Di antaranya ialah untuk menolak syaitan, benteng pertahanan, melapangkan pikiran dan menambahkan iman. Katakan “Kami tidak membedakan antara seorang rasul dengan rasul-rasul yang lain”. pernah bersabda Dua ayat terakhir dari surah al-Baqarah, memadai kepada seseorang yang membacanya pada malam hari sebagai pelindung dirinya. Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Dari Muslim, diriwayatkan daripada Abdullah ibn Abbas Apabila Jibril sedang duduk dengan Rasulullah S. Dia mengangkat kepalanya lalu berkata “Ini ialah bunyi sebuah pintu di syurga yang tidak pernah dibuka.” Lalu satu malaikat pun turun, dan Jibril berkata lagi, “Ia malaikat yang tidak pernah turun ke bumi” Malaikat itu memberi salam lalu berkata, “Bersyukurlah atas dua cahaya yang diberi kepadamu yang tidak pernah diberi kepada rasul-rasul sebelummu-“Fatihat al-Kitab dan ayat penghabisan Surah al-Baqarah”. Dari Bukhari, Muslim dan Malik, diriwayatkan daripada Abu Hurairah; Rasulullah berkata, “Sesiapa membaca ayat ini seratus kali sehari, pahalanya seperti memerdekakan sepuluh orang hamba, Seratus kebajikan dituliskan untuknya dan seratus keburukan dibuang darinya, dan menjadi benteng dari gangguan syaitan sepanjang hari.” Dari Muslim, diriwayatkan oleh Samurah ibn Jundah Rasulullah S. A. W. bersabda Zikir-zikir yang paling dekat di sisi Allah adalah empat, iaitu tasbih, takbir, tahmid dan tahlil, tidak berbeza yang mana aturannya apabila engkau berzikirullah. bersabda Dua zikir yang mudah di atas lidah tetapi berat pahalanya dan disukai oleh Allah ialah SubhanAllah al-Azim dan SubhanAllah wa bihamdihi.'” Surah 33; Al-Ahzab, Ayat 56 Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya berselawat ke atas Nabi; wahai orang-orang yang beriman berselawatlah kamu kepadanya serta ucapkanlah salam dengan penghormatan yang sepenuhnya. Dari Muslim, diriwayatkan daripada Abdullah bin Amr Rasulullah Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya 3X. bersabda “Sesiapa yang membaca doa ini tiga kali, tiada apa-apa malapetaka akan terjatuh atasnya.” Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya tiada suatu pun, baik di bumi mahupun di langit dapat memberi bencana, dan Dia Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui 3X. Dari Ibn Hibban; Nabi Muhammad bersabda “Hamba-hamba Allah yang membaca doa ini pada waktu pagi dan petang tiga kali, tiada apa jua kesakitan akan dialaminya.” Surah 3 Ali-Imran Ayat 19 Sesungguhnya agama yang benar dan diredai di sisi Allah ialah Islam. bersabda “Sesiapa membaca ayat ini di pagi dan petang hari akan masuk ke surga.” bersabda Wahai Abu Hurairah, bila kamu keluar negeri untuk berniaga, bacakan ayat ini supaya ia membawa kamu ke jalan yang benar. Diriwayatkan oleh Ibn Majah Rasulullah bersabda Orang yang bertaubat itu adalah kekasih Allah. berada di atas mimbar dan menangis lalu beliau bersabda Mintalah kemaafan dan kesihatan daripada Allah, sebab setelah kita yakin, tiada apa lagi yang lebih baik daripada kesihatan. menyatakan di dalam sebuah hadith bahawasanya sesiapa yang berdoa dengan nama-nama Allah dan penuh keyakinan, doa itu pasti dikabulkan Allah. Seperti di atas; Merujuk hadits Rasulullah S. A. W., sesiapa yang tidak boleh mengalahkan musuhnya, dan mengulangi Nama ini dengan niat tidak mahu dicederakan akan bebas dari dicederakan musuhnya. Semoga Allah memperbaiki urusan kaum muslimin dan menghindarkan mereka dari kejahatan orang-orang yang suka mengganggu 3X. bersabda “Tiada seorang mukmin pun yang berdoa untuk kaumnya yang tidak bersamanya, melainkan akan didoakan oleh Malaikat, “Sama juga untukmu”. Surah 17 Al Israil Ayat 110 “Katakanlah wahai Muhammad “Serulah nama “Allah” atau “Ar-Rahman”, yang mana sahaja kamu serukan; kerana Allah mempunyai banyak nama yang baik serta mulia. Dan janganlah engkau nyaringkan bacaan doa atau sembahyangmu, juga janganlah engkau perlahankannya, dan gunakanlah sahaja satu cara yang sederhana antara itu.” Dari Abu Dawud, diriwayatkan daripada Anas ibn Malik “Ketika saya bersama Rasulullah S. A. W., ada seseorang berdoa, “Ya Allah saya meminta kerana segala pujian ialah untuk-Mu dan tiada Tuhan melainkan-Mu, Kamulah yang Pemberi Rahmat dan yang Pengampun, Permulaan Dunia dan Akhirat, Maharaja Teragung, Yang Hidup dan Yang Tersendiri”. Surah 11 Hud Ayat 90 “Dan mintalah ampunan Tuhanmu, kemudian kembalilah taat kepada-Nya. Kalimah “La ilaha illallah” ini adalah kunci syurga. Diriwayatkan oleh Abu Dzar bahwa Rasulullah S. A. W. bersabda “Allah tidak membenarkan seseorang masuk ke neraka kalau dia mengucapkan kalimah tauhid ini berulang-ulang kali.” Serta Allah Ta’ala meredhai akan sekalian keluarga dan sahabat Rasulullah, sekalian tabi’in dan yang mengikuti mereka dengan kebaikan dari hari ini sehingga Hari Kiamat, dan semoga kita bersama mereka dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih daripada yang mengasihani. Dari Imam Bukhari, diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-khudri; seseorang mendengar bacaan surah al-Ikhlas berulang-ulang di masjid. Rasulullah S. A. W berkata, “Demi tangan yang memegang nyawaku, surah itu seperti sepertiga al Quran!” Dari Al-Muwatta’, diriwayatkan oleh Abu Hurairah; Saya sedang berjalan dengan Rasulullah S. A. W., lalu baginda mendengar seseorang membaca surah al-Ikhlas. Baginda menjawab, “Syurga” Wajiblah surga bagi si pembaca itu. Katakanlah wahai Muhammad; “Aku berlindung dengan Tuhan yang menciptakan cahaya subuh, daripada kejahatan makhluk-makhluk yang Diciptakan; dan daripada kejahatan malam apabila ia gelap gelita; dan daripada ahli-ahli sihir yang menghembus pada simpulan-simpulan ikatan; dan daripada kejahatan orang yang dengki apabila ia melakukan kedengkiannya”. Katakanlah wahai Muhammad “Aku berlindung dengan Tuhan sekalian manusia. Kita membaca al-fatihah ini dengan niat semoga Allah menyampaikan pahalanya kepada ruh suci junjungan kita, kekasih dan pemberi syafaat kita, rasulullah, Muhammad putra abdillah, dan kepada keluarga, sahabat-sahabat, istri-istri, keturunan, dan ahli baitnya, dan kepada ruh suci sayyidina al-muhajir ahmad bin isa, dan kepada nenek moyang beserta anak cucunya, semoga Allah meninggikan derajat mereka di surga, memperbesar ganjaran mereka, melipat gandakan kebaikan mereka, dan melindungi kita dengan berkat kemuliaan mereka. Kita membaca al-fatihah ini dengan niat semoga Allah menyampaikan pahalanya kepada ruh suci junjungan guru kami yang mulia al-Faqih al-Muqaddam Muhammad bin al-Baalawi, nenek moyang dan anak cucu mereka, dan kepada semua pembesar keluarganya al-abaalwi dan nenek moyang beserta anak cucunya semoga Allah meninggikan derajat mereka di surga, memperbesar ganjaran mereka, melipat gandakan kebaikan mereka, memberikan manfaat dan melimpahkan keberkahan, rahasia-rahasia, cahaya dan ilmu mereka kepada kita, dalam urusan agama, dunia, dan akhirat. Kita membaca al-fatihah ini dengan niat semoga Allah menyampaikan pahalanya kepada ruh suci penyusun ratib ini syyidina quthub al-rasyid wa ghauts al-ibad habib abdillah bin alwi al-haddad, juga kepada nenek moyang dan anak cucu mereka, semoga Allah meninggikan derajat mereka di surga, memperbesar ganjaran mereka, melipat gandakan kebaikan mereka,dan melindungi kita dengan berkat kemuliaan mereka, memberikan manfaat dan melimpahkan keberkahan, rahasia-rahasia, cahaya, dan ilmu mereka kepada kita dalam urusan agama, dunia, dan akhirat al-fatihah. Kita membaca al-fatihah ini dengan niat semoga Allah melimpahkan pahalanya kepada arwa suci hamba-hamba Allah yang sakeh, orang-orang tua, guru-guru agama kita dan orang-orang yang mempunyai hak atas kita, serta orang-orang yang meninggal di negeri ini dari ahli “laa ilaaha illallah” dan untuk arwah orang yang meninggal dari kaum muslimin dan mereka yang masih hidup sampai hari akhirat kelak, semoga Allah mengampuni dan menyayangi mereka, melepaskan kesulitan kaum muslimin serta mengasihi merek, menyembuhkan penyakit mereka dan menyatukan mereka semua dalam petunjuk, melunakkan hati sesame mereka, menguasakan atas mereka orang-orang terbaik yang ada diantara mereka, dan menyelamatkan mereka dari penguasaan orang-orang jahat yang ada diantara mereka, dan melindungi kita dan mereka dari kejahatan fitnah, cobaan, dan dari gangguan orang-orang yang melampaui batas, dari dekat maupun jauh. Dan kepada junjungan kita nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Ratib Al Haddad Latin dan Terjemahan -Teks, Arab dan Artinya Ratibul Haddad merupakan amalan yang berisi doa dan dzikir yang disusun oleh ulama asal Hadramaut, Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad al Haddad 1055-1132 H. Amalan ini memiliki banyak khasiat yang sangat dahsyat, sehingga kerap dijadikan amalan rutin umat Islam, termasuk di pesantren. As’ad Syamsul Arifin bahkan menganjurkan santrinya untuk selalu istiqomah membaca Ratibul Haddad saat pulang ke kampung halamannya. Ratibul Haddad disusun berdasarkan inspirasi, pada malam lailatul Qodar 27 Ramadan 1071 H. Dari beberapa doa dan dzikir yang susun oleh Habib Abdullah, Ratibul Haddad inilah yang paling terkenal. Adapun waktu yang paling utama untuk membaca Ratibul Haddad adalah selepas Isya’, sebagai penjelasan berikut “Membaca Ratibul Haddad ini setelah shalat Isya’ dan Subuh adalah cara membaca yang paling sempurna, namun membaca ratib ini satu kali dalam sehari semalam dianggap cukup, yang paling utama dilakukan setelah melaksanakan shalat Isya’. Sedangkan di bulan Ramadhan, membaca ratib ini didahulukan dari pelaksanaan shalat Isya’.” Syekh Abu Bakar bin Ahmad al-Maliabar, al-Imdad bi Syarhi Ratib al-Haddad, Hal. Dari sejumlah literatur dijelaskan, khasiat membaca Ratibul Haddad sangat banyak sekali. Di antaranya, Allah akan menjaga negara atau tempat tinggalnya dari beberapa cobaan dan siksaan. Selain itu, orang yang rajin membacanya juga akan diberi tambahan kekayaan, barokah, dan kebaikan di rumahnya. Dijelaskan di dalam kitab Wirdul Imam Al Allamatud Dunya bahwa sebagian ulama salaf berkata, khasiat Ratib Al-Haddad antara lain dapat memanjangkan umur, menyebabkan husnul khotimah, dan dapat menjaga dari segala bencana, baik di daratan, lautan, dan di udara. الراتب الشهير للحبيب عبد الله بن علوي الحداد Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm, al-ḥamdu lillāhi rabbil-ālamīn, ar-raḥmānir-raḥīm, māliki yaumid-dīn, iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn, ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm, ṣirāṭallażīna an’amta alaihim gairil-magḍụbi alaihim wa laḍ-ḍāllīn. La yukallifullaahu nafsan illaa wus’ahaa lahaa Maa kasabat wa alayhaa maktasabat Rabbanaa laa tuaakhidhnaa in-nasiinaa aw akhta’naa Rabbanaa Wa laa tahmil alaynaa isran kamaa hamaltahu alal-ladhiina min qablinaa Rabbanaa wa laa Tuhammilnaa maa laa taaqata lanaa bih wa’fu annaa wa’ghfir lanaa warhamnaa Anta Mawlaanaa Fa’nsurnaa alal qawmil kaafiriin… Aamiin. Subhaanallaahi wal Hamdu Lillaahi wa laa ilaaha Illallaahu Wallaahu Akbar 3 x Rabbana’ghfir lanaa wa tub alaynaa innaka Anta’t Tawwaab ur Rahiim 3 x Radiinaa Billaahi Rabbawwa bil Islaami diinaw wa bi Muhammad-in Nabiyyaa 3 x Aamannaa Billaahi wal Yawmil aakhir tubnaa iia llaahi baatinan wa zaahiraa 3 x Yaa Dhal Jalaali wal Ikraam amitnaa alaa diinil Islaam 7 x Aslaha llaahu umural Muslimiin Sarafallaahu sharral mu’dhiin 3 x Mutahhariin wa Ashaabihil Muhtadiin wat Taabi’iina lahum bi-ihsaanin ilaa yawmiddiin. Allahumma inna nas’aluka ridhooka wal jannata wa na’uudzubika min sakhotika wannar 3x Telah berkata Habib Abu Bakar bin Abdullah Al-Jufri yang bertempat tinggal di Seiwun Hadhramaut “Pada suatu masa kami serombongan sedang menuju ke Makkah untuk menunaikan Haji, bahtera kami terkandas tidak dapat meneruskan perjalanannya kerana tidak ada angin yang menolaknya. Kami duduk tidak tahu apa yang mesti hendak dibuat. Maka saya anjurkan rombongan kami itu untuk membaca Ratib Haddad ini, mudah-mudahan Allah akan memberikan kelapangan dari perkara yang kami hadapi itu. Tetapi bila mereka mendekati kami, kami dapati mereka itu perompak-perompak yang kerap merampas harta-benda orang yang lalu-lalang di situ. Amanah Hawi Al Khairat Ratib ini disusun bagi menunaikan permintaan salah seorang murid beliau, Amir dari keluarga Bani Sa’d yang tinggal di sebuah kampung di Shibam, Hadhramaut. Tujuan Amir membuat permintaan tersebut ialah bagi mengadakan suatu wirid dan zikir untuk amalan penduduk kampungnya agar mereka dapat mempertahan dan menyelamatkan diri daripada ajaran sesat yang sedang melanda Hadhramaut ketika itu. Pertama kalinya Ratib ini dibaca ialah di kampung Amir sendiri, iaitu di kota Shibam setelah mendapat izin dan ijazah daripada Al-Imam Abdullah Al-Haddad sendiri. Pada kebiasaannya ratib ini dibaca berjamaah bersama doa dan nafalnya, setelah solat Isya’. Mengikut Imam Al-Haddad di kawasan-kawasan di mana Ratib al-Haddad ini diamalkan, dengan izin Allah kawasan-kawasan tersebut selamat dipertahankan daripada pengaruh sesat tersebut. Habib Ahmad bin Zain Al-Habsyi pernah menyatakan bahawa sesiapa yang membaca Ratib Al-Haddad dengan penuh keyakinan dan iman dengan terus membaca “ La ilaha illallah” hingga seratus kali walaupun pada kebiasaannya dibaca lima puluh kali, ia mungkin dikurniakan dengan pengalaman yang di luar dugaannya. Al Marhum Al-Habib Ahmad Masyhur bin Taha Al-Haddad memberi ijazah untuk membaca Ratib ini dan menyarankannya dibaca pada masa–masa yang lain daripada yang tersebut di atas juga di masa keperluan dan kesulitan. Mudah-mudahan sesiapa yang membaca ratib ini diselamatkan Allah daripada bahaya dan kesusahan. Terjemahan yang dibuat di dalam ratib ini, adalah secara ringkas. Zikir yang pendek ini, jika dibuat selalu secara istiqamah, adalah lebih baik daripada zikir panjang yang dibuat secara berkala atau cuai. Ratib ini berbeza daripada ratib-ratib yang lain susunan Imam Al-Haddad kerana ratib Al-Haddad ini disusun untuk dibaca lazimnya oleh kumpulan atau jamaah. الراتب الشهير للحبيب عبد الله بن علوي الحداد Ratib Al Haddad Moga-moga Allah merahmatinya [Rahimahu Allahu Ta’ala] يقول القارئ الفَاتِحَة إِلَى حَضْرَةِ سَيِّدِنَا وَشَفِيعِنَا وَنَبِيِّنَا وَمَوْلانَا مُحَمَّد صلى الله عليه وسلم – الفاتحة- Bacalah Al-Fatihah kepada ketua, penyshafaat, nabi dan penolong kita Muhammad 1. Segala puji bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbir sekalian alam. Diriwayatkan oleh Abu Sa’id ibn al-Mu’lla “Sukakah kamu jika aku ajarkan sebuah Surah yang belum pernah diturun dahulunya, baik dalam Injil mahupun Zabur dan Taurat? Tiada sesiapa yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya melainkan dengan izin-Nya. Surah 2 al-Baqarah Ayat 255 Ayat-al-Kursi Ayatul Kursi ini mengandungi khasiat yang besar. Di antaranya ialah untuk menolak syaitan, benteng pertahanan, melapangkan fikiran dan menambahkan iman. Katakan “Kami tidak membezakan antara seorang rasul dengan rasul-rasul yang lain”. Mereka berkata lagi Kami dengar dan kami taat kami pohonkan keampunanMu wahai Tuhan kami, dan kepadaMu jualah tempat kembali” Surah 2 Al Baqarah Ayat 285 Diriwayatkan daripada Abu Mas’ud al-Badri katanya Rasulullah pernah bersabda Dua ayat terakhir dari surah al-Baqarah, memadai kepada seseorang yang membacanya pada malam hari sebagai pelindung dirinya. Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Engkaulah Penolong kami; oleh itu, tolonglah kami untuk mencapai kemenangan terhadap kaum-kaum yang kafir” Surah 2 al-Baqarah Ayat 286 Dari Muslim, diriwayatkan daripada Abdullah ibn Abbas Apabila Jibril sedang duduk dengan Rasulullah dia mendengar bunyi pintu di atasnya. Dia mengangkat kepalanya lalu berkata “Ini ialah bunyi sebuah pintu di syurga yang tidak pernah dibuka.” Lalu satu malaikat pun turun, dan Jibril berkata lagi, “Ia malaikat yang tidak pernah turun ke bumi” Malaikat itu memberi salam lalu berkata, “Bersyukurlah atas dua cahaya yang diberi kepadamu yang tidak pernah diberi kepada rasul-rasul sebelummu-“Fatihat al-Kitab dan ayat penghabisan Surah al-Baqarah”. 3X Dari Muslim, diriwayatkan oleh Samurah ibn Jundah Rasulullah bersabda Zikir-zikir yang paling dekat di sisi Allah adalah empat, iaitu tasbih, takbir, tahmid dan tahlil, tidak berbeza yang mana aturannya apabila engkau berzikirullah. 3X Surah 33; Al-Ahzab, Ayat 56 Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya berselawat ke atas Nabi; wahai orang-orang yang beriman berselawatlah kamu kepadanya serta ucapkanlah salam dengan penghormatan yang sepenuhnya. Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya. bersabda “Sesiapa yang membaca doa ini tiga kali, tiada apa-apa malapetaka akan terjatuh atasnya.” 11. Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya tiada suatu pun, baik di bumi mahupun di langit dapat memberi bencana, dan Dia Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui. 3X Dari Ibn Hibban; Nabi Muhammad bersabda “Hamba-hamba Allah yang membaca doa ini pada waktu pagi dan petang tiga kali, tiada apa jua kesakitan akan dialaminya.” 12. 3X Surah 3 Ali-Imran Ayat 19 Sesungguhnya agama yang benar dan diredai di sisi Allah ialah Islam. bersabda “Sesiapa membaca ayat ini di pagi dan petang hari akan masuk ke syurga.” 13. bersabda Wahai Abu Hurairah, bila kamu keluar negeri untuk berniaga, bacakan ayat ini supaya ia membawa kamu ke jalan yang benar. Diriwayatkan oleh Ibn Majah Rasulullah bersabda Orang yang bertaubat itu adalah kekasih Allah. berada di atas mimbar dan menangis lalu beliau bersabda Mintalah kemaafan dan kesihatan daripada Allah, sebab setelah kita yakin, tiada apa lagi yang lebih baik daripada kesihatan Surah 4 An-Nisa’ Ayat 106 “Dan hendaklah engkau memohon keampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.” 16. 3X Seperti di atas 16; Merujuk hadith Rasulullah sesiapa yang tidak boleh mengalahkan musuhnya, dan mengulangi Nama ini dengan niat tidak mahu dicederakan akan bebas dari dicederakan musuhnya. Semoga Allah memperbaiki urusan kaum muslimim dan menghindarkan mereka dari kejahatan orang-orang yang suka menggangu. Dan janganlah engkau nyaringkan bacaan doa atau sembahyangmu, juga janganlah engkau perlahankannya, dan gunakanlah sahaja satu cara yang sederhana antara itu.” 3X Dari Abu Dawud, diriwayatkan daripada Anas ibn Malik “Ketika saya bersama Rasulullah ada seseorang berdoa, “Ya Allah saya meminta kerana segala pujian ialah untuk-Mu dan tiada Tuhan melainkan-Mu, Kamulah yang Pemberi Rahmat dan yang Pengampun, Permulaan Dunia dan Akhirat, Maharaja Teragung, Yang Hidup dan Yang Tersendiri”. 4X Surah 4 An-Nisa’ Ayat 106 “Dan hendaklah engkau memohon keampunan daripada Allah; sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.” Surah 11 Hud Ayat 90 “Dan mintalah keampunan Tuhanmu, kemudian kembalilah taat kepada-Nya. Tiada Tuhan Melainkan Allah 50X Komentar tentang kalimah tauhid sangat panjang. bersabda “Allah tidak membenarkan seseorang masuk ke neraka jikalau dia mengucapkan kalimah tauhid ini berulang-ulang kali.” 23. Serta Allah Ta’ala meredhai akan sekalian keluarga dan sahabat Rasulullah, sekalian tabi’in dan yang mengikuti mereka dengan kebaikan dari hari ini sehingga Hari Kiamat, dan semoga kita bersama mereka dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih daripada yang mengasihani. Rasulullah berkata, “Demi tangan yang memegang nyawaku, surah itu seperti sepertiga al Quran!” Dari Al-Muwatta’, diriwayatkan oleh Abu Hurairah; Saya sedang berjalan dengan Rasulullah lalu baginda mendengar seseorang membaca surah al-Ikhlas. Katakanlah wahai Muhammad; “Aku berlindung dengan Tuhan yang menciptakan cahaya subuh, daripada kejahatan makhluk-makhluk yang Ia ciptakan; dan daripada kejahatan malam apabila ia gelap gelita; dan daripada ahli-ahli sihir yang menghembus pada simpulan-simpulan ikatan; dan daripada kejahatan orang yang dengki apabila ia melakukan kedengkiannya”. Surah Al-Falaq Diriwayatkan daripada Aisyah katanya Rasulullah biasanya apabila ada salah seorang anggota keluarga baginda yang sakit, baginda menyemburnya dengan membaca bacaan-bacaan. Katakanlah wahai Muhammad “Aku berlindung dengan Tuhan sekalian manusia. Surah An-Nas Dari Tirmidhi diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-Khudri; Nabi Muhammad selalu meminta perlindungan daripada kejahatan jin dan perbuatan hasad manusia. Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam, segala puji pujian bagi-Nya atas penambahan nikmat-Nya kepada kami, moga moga Allah mencucurkan selawat dan kesehahteraan ke atas Penghulu kami Muhammad, ahli keluarga dan sahabat-sahabat baginda. 3X Dari Tirmidhi dan Nasa’i, diriwayatkan daripada Anas ibn Malik Rasulullah bersabda, “Jikalau sesiapa memohon kepada Allah untuk syurga tiga kali, Syurga akan berkata, “Ya Allah bawalah dia ke dalam syurga;” dan jikalau ia memohon perlindungan dari api neraka tiga kali, lalu neraka pun akan berkata, “Ya Allah berilah dia perlindungan dari neraka.” انتهى الراتب الشهير Tamat Ratib Al-Haddad
Dikatakandi situ -oleh wanita penanya- bahwa Rootibul Haddad ini diawali dengan membaca QS al Ahzab :41, dilanjutkan dengan membaca Surat al Fatihah, lalu beberapa ayat Qur'an lainnya, serta bacaan tasbih, takbir, tahlil dan kalimat tauhid yang banyak sekali. Da akhir bacaa Rothib al Haddad itu lalu ada do'a dengan dikatakan :Ilustrasi memanjatkan dzikir Ratib Al Haddad. Foto FreepikRatib Al Haddad merupakan salah satu dzikir yang dapat dipanjatkan umat Islam untuk mengingat Allah SWT. Yang dimaksud ratib adalah kumpulan doa dan dzikir yang dibaca rutin serta berlandaskan pada Alquran dan Hadits Nabi Muhammad Al Haddad diambil dari nama penyusunnya, yaitu Imam Abdullah bin Alwi Al-Haddad, seorang mujaddid pembaharu Islam asal Yaman. Beliau nasabnya bersambung langsung kepada Rasulullah ini disusun pada malam lailatul qadar 27 Ramadhan 1071 Hijriyah atas permintaan salah satu muridnya, yakni Amir dari keluarga Bani Sa’ad yang tinggal di Hadhramaut. Tujuannya adalah agar penduduk kampungnya dapat mengamalkan wirid dan dzikir untuk menyelamatkan diri dari ajaran sesat yang melanda di Hadhramaut kala itu. Berikut ini adalah bacaan Ratib Al Haddad yang perlu diketahui umat MuslimBacaan Ratib Al Haddadبِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِالراتب الشهير للحبيب عبد الله بن علوي الحدادالفَاتِحَة إِلَى حَضْرَةِ سَيِّدِنَا وَشَفِيعِنَا وَنَبِيِّنَا وَمَوْلانَا مُحَمَّد صلى الله عليه وسلم – الفاتحة بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. ماَلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ إِيِّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ. آمِيْنِ اَللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّموَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ العَلِيُّ العَظِيْمُآمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّه وَالْمُؤْمِنُوْنَ كُلٌّ آمَنَ بِاللهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْناَ وَأَطَعْناَ غُفْراَنَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ لاََ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَآ إِنْ نَسِيْنَآ أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنآ أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْناَ عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ 3 x لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ3 x سٌبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اْللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ3 x سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحاَنَ اللهِ الْعَظِيْمِ3 x رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ3x اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ3x أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّآمَّاتِ مِنْ شَرِّمَا خَلَقَ3x بِسْـمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُـرُّ مَعَ اسْـمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي الْسَّمَـآءِ وَهُوَ الْسَّمِيْـعُ الْعَلِيْـمُ3x رَضِيْنَـا بِاللهِ رَبًّا وَبِالإِسْـلاَمِ دِيْنـًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيّـًا3x بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْخَيْرُ وَالشَّـرُّ بِمَشِيْئَـةِ الل3x آمَنَّا بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ تُبْناَ إِلَى اللهِ باَطِناً وَظَاهِرًا3x يَا رَبَّنَا وَاعْفُ عَنَّا وَامْحُ الَّذِيْ كَانَ مِنَّا7x ياَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْراَمِ أَمِتْناَ عَلَى دِيْنِ الإِسْلاَمِ3x ياَ قَوِيُّ ياَ مَتِيْـنُ إَكْفِ شَرَّ الظَّالِمِيْـنَ3x أَصْلَحَ اللهُ أُمُوْرَ الْمُسْلِمِيْنَ صَرَفَ اللهُ شَرَّ الْمُؤْذِيْنَ3x ـَا عَلِيُّ يـَا كَبِيْرُ يـَا عَلِيْمُ يـَا قَدِيْرُ يـَا سَمِيعُ يـَا بَصِيْرُ يـَا لَطِيْفُ يـَا خَبِيْرُ3x ياَ فَارِجَ الهَمِّ يَا كَاشِفَ الغَّمِّ يَا مَنْ لِعَبْدِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ4x أَسْتَغْفِرُ اللهَ رَبَّ الْبَرَايَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنَ الْخَطَاياَ50 لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهمُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ…وَشَرَّفَ وَكَرَّمَ…وَمَجَّدَ وَعَظَّمَ… وَرَضِيَ اللهُ تَعاَلَى عَنْ اَهْلِ بَيْتِهِ الْمُطَهَّرِيْنَ…وَأَصْحَابِهِ الْمُهْتَدِيْنَ…وَالتَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ3x بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللهُ أَحَـدٌ. اَللهُ الصَّمَـدُ. لَمْ يَلِـدْ وَلَمْ يٌوْلَـدْ. وَلَمْ يَكُـنْ لَهُ كُفُـوًا أَحَـدسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ، مِنْ شَرِّ ماَ خَلَقَ، وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ، وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ، وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَد بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ، مَلِكِ النَّاسِ، إِلَهِ النَّاسِ، مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ، اَلَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِي صُدُوْرِ النَّاسِ، مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ اَلْفَاتِحَةَ إِلَى رُوحِ سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِعِيْنَا رَسُوْلِ اللهِ…مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ وَاَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَاَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَتِهِ وَاَهْلِ بَيْتِهِ…وَإِلَى رُوحِ سَيِّدِنَا الْمُهَاجِرِ اِلَى اللهِ اَحْمَدَ بْنِ عِيْسَى وَاُصُولِهِ وَفُرُوْعِهِمْ…أَنَّ اللهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ وَيُكَثِّرُ مَثُوْبَاتِهِمْ وَيُضَاعِفْ حَسَنَاتِهِمْ…وَيَحْفَظْنَا بِجَاهِهِمْ وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ…وَيُعِيْدُ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِهِم وَأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ وَعُلُوْمِهِمْ وَنَفَحَاتِهِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْياَ اَلْفَاتِحَةَ إِلَى رُوحِ سَيِّدِنَا الْاُسْتَاذِ الْاَعْظَمِ الْفَقِيْهِ الْمُقَدَّمِ مُحَمَّد بِن عَلِيّ باَ عَلَوِي وَأُصُولِهِ وَفُرُوعِهِمْ…وَجَمِيْعِ سَاذَاتِنَا آلِ أَبِي عَلَوِيِّ وَأُصُولِهِمْ وَفُرُوعِهِمْ أَنَّ اللهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ وَيُكَثِّرُ مَثُوْبَاتِهِمْ وَيُضَاعِفْ حَسَنَاتِهِمْ وَيَحْفَظْنَا بِجَاهِهِمْ…وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ وَيُعِيْدُ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِهِم وَأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ وَعُلُوْمِهِمْ وَنَفَحَاتِهِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْياَ اَلْفَاتِحَةَ إِلَى أَرْوَاحِ ساَدَاتِنَا الصُّوْفِيَّةِ أَيْنَمَا كَانُوا وَحَلَّتْ أَرْوَاحُهُمْ مِنْ مَشَارِقِ الأَرْضِ اِلَى مَغَارِبِهَا…أَنَّ اللهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ وَيُكَثِّرُ مَثُوْبَاتِهِمْ وَيُضَاعِفْ حَسَنَاتِهِمْ…وَيَحْفَظْنَا بِجَاهِهِمْ وَيَنْفَعُنَابِهِمْ وَيُعِيْدُ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِهِم وَأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ وَعُلُوْمِهِمْ وَنَفَحَاتِهِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْياَ اَلْفَاتِحَةَ إِلَى رُوْحِ سَيِّدِنَا صاَحِبِ الرَّاتِبِ…قُطْبِ الإِرْشَادِ وَغَوْثِ الْعِبَادِ وَالْبِلاَدِ…الْحَبِيْبِ عَبْدِ اللهِ بِنْ عَلَوِي بِنْ مُحَمَّد الْحَدَّاد…وَأُصُوْلِهِ وَفُرُوْعِهِمْ…أَنَّ اللهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ وَيُكَثِّرُ مَثُوْبَاتِهِمْ وَيُضَاعِفْ حَسَنَاتِهِمْ…وَيَحْفَظْنَا بِجَاهِهِمْ وَيَنْفَعُنَابِهِمْ…وَيُعِيْدُ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِهِم وَأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ وَعُلُوْمِهِمْ وَنَفَحَاتِهِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْياَ اَلْفَاتِحَة إِلَى أَرْوَاحِ كَافَّةِ عِبَادِ اللهِ الصّالِحِينَ وَوَالِدِيْنَا وَمَشَائِخِنَا فِي الدِّيْنِ…وَذَوِي الْحُقُوْقِ عَلَيْنَا وَاَمْوَاتِ اَهْلِ هَذِهِ الْبَلْدَةِ مِنْ اَهلِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ اَجْمَعِيْنَ…وَاِلَى أَرْوَاحِ اَمْوَاتِ الْمُسْلِمِيْنَ وَاَحْيَاهُمْ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ…أَنْ اللهَ يَغْفِرُ لَهُمْ وَيَرْحَمُهُمْ وَيُفَرِّجُ كُرُوْبَ الْمُسْلِمِيْنَ وَيَرْحَمُهُمْ…وَيَشْفِي مَرْضَاهُمْ وَيَجْمَعُ شَمْلَهُمْ عَلَى الْهُدَى…وَيُؤَلِّفُ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَيُوَلِّي عَلَيْهِمْ خِيَارَهُمْ… وَيُصْرِفُ عَنْهُمْ شِرَارَهُمْ…وَيَكْفِيْنَا وَاِيَّاهُمْ شَرَّ الْفِتَنِ وَالْمِحَنِ وَالْمُؤْذِيِّيْنَ وَالْمُتَعَدِّيْنَ مِنْ قَرِيْبٍ اَوْبَعِيْدٍ…وَيُرخِي اَسْعَارَهُمْ…وَيُغَزِّرُ اَمْطَارَهُمْ وَيُعْطِي كُلَّ سَائِلٍ مِنَّا وَمِنْكُمْ سُوْلَهُ…عَلَى مَا يُرْضِى اللهُ وَرَسُوْلَهُ…وَيَفْتَحُ عَلَيْنَا فُتُوْحَ الْعَارِفِيْنَ…وَيَخْتِمُ لَنَا بِالْحُسْنَى وَهُوَ رَاضٍ عَنَّا فِى خَيْرٍ وَلُطْفٍ وَعَافِيَّةٍ وَاِلىَ حَضَرَةِ النَّبِيِّ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ Ratib Al Haddadبِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِاَلْـحَمْدُلِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْداً يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِمِ سُلْطَانِكْ…سُبْحَانَكَ لاَنُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ اَنْتَ كَمَا اَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ…فَلَكَ الْحَمْدُ حَتَّى تَرْصَى وَلَكَ الْحَمْدُ اِذَا رَضِيْتَ وَلَكَ الْحَمْدُ بَعْدَ الرِّضَى…اَلَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْاَوَّلِيْنَ…وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْاَخِرِيْنَ…وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى كُلِّ وَقْتٍ وَحِيْنٍ…وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْمَلاَءِ الْأَعْلَى اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ…وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ حَتَّى تَرِثَ الْاَرْضَ وَمَنْ عَلَيْهَاوَاَنْتَ خَيْرُ الْوَرِثِيْنَ…اَللَّهُمَّ اِنَّا نَسْتَحْفِظُكَ وَنَسْتَودِعُكَ اَدْيَانَنَا وَاَبْدَنَنَا وَاَنْفُسَنَا وَاَولاَدَنَا وَاَمْوَالَنَا وَاَهْلَنَا وَكُلَّ شَيْئٍ اَعْطَيْتَنَا…اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا وَاِيَّاهُمْ فِى كَنَفِكَ… وَاَمَانِكَ وَعِيَاذِكَ وَجِوَارِكَ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَرِيْدٍ…وَجَبَّارٍ عَنِيْدٍ وَذِى عَيْنٍ وَذِى بَغْيٍ وَمِنْ شَرٍّ كُلِّ ذِى شَرٍّ…اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ…اَللَّهُمَّ حُطْنَا بِالتَّقْوَى وَالْاِسْتِقَامَةِ وَاَعِذْنَا مِنْ مُوْجِبَاتِ النَّدَمَةِ…فِى الْحَالِ وَالْمَاَلِ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ…وَصَلِّ اللَّهُمَّ بِجَمَالِكَ وَجَلاَلِكَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ…وَارْزُقْنَا كَمَالَ الْمُتَابَعَةِ لَهُ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ…بِفَضْلِ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِيْفُوْنَ…وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ…وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ3x اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ رِضَـاكَ وَالْجَنَّـةَ…وَنَـعُوْذُ بِكَ مِنْ سَـخَطِكَ وَالنَّـارِ3x يَاعَالِمُ السِّرِّ مِنَّا لاَتَهْتِكِ السِّتْرَ عَنَّا وَعَافِنَا وَاعْفُ عَنَّا وَكُنْ لَنَا حَيْثُ كُنَّا3x يَااَللهُ بِهَا يَااَللهُ بِهَا يَااَللهُ بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ3x يَالَطِيْفًا لَمْ يَزَلْ اُلْطُفْ بِنَا فِيْمَا نَزَلْ…اِنَّكَ لَطِيْفُ لَمْ تَزَلْ اُلْطُفْ بِنَا وَالْمُسْلِمِيْنَBacaan Ratib Al Haddad LatinIlustrasi doa. Foto ShutterstockAl Fatihah Ila Hadrotinnabiy Muhammadin shalllahu alayhi wa alihi wasallam- Al Fatihah,Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm, al-ḥamdu lillāhi rabbil-ālamīn, ar-raḥmānir-raḥīm, māliki yaumid-dīn, iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn, ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm, ṣirāṭallażīna an’amta alaihim gairil-magḍụbi alaihim wa lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa’u indahū illā bi`iżnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min ilmihī illā bimā syā`, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-aliyyul-aẓīm. 1xAamanar Rasulu bimaa unzila ilayhi min Rabbihi wal mu’minun kullun aamana Billaahi wa Malaaikatihi wa Kutubihi wa Rusulih laa nufarriqu bayna ahadin min Rusulih wa qaalu sami’naa Wa ata’naa Ghufraanaka Rabbanaa wa Ilaykal yukallifullaahu nafsan illaa wus’ahaa lahaa Maa kasabat wa alayhaa maktasabat Rabbanaa laa tuaakhidhnaa in-nasiinaa aw akhta’naa Rabbanaa Wa laa tahmil alaynaa isran kamaa hamaltahu alal-ladhiina min qablinaa Rabbanaa wa laa Tuhammilnaa maa laa taaqata lanaa bih wa’fu annaa wa’ghfir lanaa warhamnaa Anta Mawlaanaa Fa’nsurnaa alal qawmil kaafiriin… ilaaha Illallaahu Wahdahu laa shariika lahu Lahul Mulku wa Lahul Hamdu Yuhyii wa Yumiitu wa Huwa alaa kulli shay’in Qadiir 3 xSubhaanallaahi wal Hamdu Lillaahi wa laa ilaaha Illallaahu Wallaahu Akbar 3 xSubhaanallaahi wa bi-Hamdihi subhaanallaahil Aziim 3 xRabbana’ghfir lanaa wa tub alaynaa innaka Anta’t Tawwaab ur Rahiim 3 xAllaahumma Salli alaa Muhammad Allaahumma Salli alayhi wa Sallim 3 xA’udhu bi-Kalimaatillaahi’t taammaati min sharri maa khalaq 3 xBismillaahilladhii laa yadurru ma’a Ismihi shay’un fil ardi wa laa fis-samaa’ wa Huwa’s Samii’ ul Aliim 3 xRadiinaa Billaahi Rabbawwa bil Islaami diinaw wa bi Muhammad-in Nabiyyaa 3 xBismillaahi wal Hamdu Lillaahi wal khayru wash sharru bi-Mashii’atillaah 3 xAamannaa Billaahi wal Yawmil aakhir tubnaa iia llaahi baatinan wa zaahiraa 3 xYaa Rabbanaa wa’fu annaa wa’mhulladhii kaana minnaa 3 xYaa Dhal Jalaali wal Ikraam amitnaa alaa diinil Islaam 7 xYaa Qawiyyu Yaa Matiinu ikfi sharraz-zaalimiin 3 xAslaha llaahu umural Muslimiin Sarafallaahu sharral mu’dhiin 3 xYaa Aliyyu Yaa Kabiiru Yaa Aliimu Yaa Qadiiru Yaa Samii’u Yaa Basiiru Yaa Latiifu Yaa Khabiir 3 xYaa Faarij al-hammi Yaa Kaashifal-ghammy Yaa man li-abdihi Yaghfiru wa Yarham 3 xAstaghfirullaaha Rabbal-baraayaa Astaghfirullaaha min al-khataayaa 4 xLaa ilaaha Illallaah 50/100 x, hingga 1000 xMuhammadur Rasulullahi Shalallahu alayhi Wasallama wa sharrafa wa karrama wa majjada wa azzama wa Radiya llahu ta’ala an ashabi Rasulillahi ajma’iina wattabi’ina lahum bi’ihsaanin ila yau middini wa’alaina ma’ahum birahmatika yaa arhamar Rohimiin. Mutahhariin wa Ashaabihil Muhtadiin wat Taabi’iina lahum bi-ihsaanin ilaa yawmiddiin.Surat Al Ikhlas sebanyak 3x Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad 3xSurat Al Falaq sebanyak 1x Wa min syarri gāsiqin iżā waqabWa min syarrin-naffāṡāti fil-uqadWa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad 1xSurat An Naas sebanyak 1xmin syarril-waswāsil-khannāsallażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nāsminal-jinnati wan-nās 1xPERTAMA Al Fatihah Ila Ruuhi Sayyidina wa Habibina wa Syafi’ina Rasulillahi Muhammad ibni Abdillah wa alihi wa ash-habihi wa adzwajihi wa dzurriyyatihi wa ahli baitihi wa ilaa Ruuhi Sayyidina Muhajjir Iallahi Ahmad bin Isaa …wa Ushulihi wa furu’ihim anallaha yu’li darojaatihim fil jannati wa yukasyiru masyubaatihim wa yudhoo’ifu hasanaatihim wa yahfadzunaa bijahihim wa yamfa’unabihim wa yu’idu alaynaa min barokatihiim wa asrorihiim wa anwaarihim wa ulumihiim wa nafahatihim, fiddiini waddun-ya wal akhiroh.. alfatihah…KEDUA Al Fatihatu ilaa Ruuhiy Sayyidinal Ustadzil A’dzomiy Al Faqihil Muqaddamiy Muhammad bin Ali Ba’alawi wa usuulihi wa furuu’ihim wa jamii’i saadatinaa Ali Ba’alawiy …wa Ushulihim wa furu’ihim anallaha yu’li darojaatihim fil jannati wa yukasyiru masyubaatihim wa yudhoo’ifu hasanaatihim wa yahfadzunaa bijahihim wa yamfa’unabihim wa yu’idu alaynaa min barokatihiim wa asrorihiim wa anwaarihim wa ulumihiim wa nafahatihim, fiddiini waddun-ya wal akhiroh.. alfatihah…KETIGA Al Fatihatu ilaa Arwaahi Sadaatinash-shufiyyati aynamaa kaanu wahallat arwaahuhum min masyariqil ardhi ilaa maghooribiha… anallaha yu’li darojaatihim fil jannati wa yukasyiru masyubaatihim wa yudhoo’ifu hasanaatihim wa yahfadzunaa bijahihim wa yamfa’unabihim wa yu’idu alaynaa min barokatihiim wa asrorihiim wa anwaarihim wa ulumihiim wa nafahatihim, fiddiini waddun-ya wal akhiroh.. alfatihah…KEEMPAT Al Fatihatu ilaa Ruuhiy Sayyidina Shohibirrootibiy Quthbil Irsyaadi wa Ghaushil Ibaadi wal bilaadi Al Habib Abdillah bin Alwiy bin Muhammad Al Haddad …wa Ushulihi wa furu’ihim anallaha yu’li darojaatihim fil jannati wa yukasyiru masyubaatihim wa yudhoo’ifu hasanaatihim wa yahfadzunaa bijahihim wa yamfa’unabihim wa yu’idu alaynaa min barokatihiim wa asrorihiim wa anwaarihim wa ulumihiim wa nafahatihim, fiddiini waddun-ya wal akhiroh.. alfatihah…KELIMA Al Fatihatu ilaa Arwaahi Kaaffati Ibadillahish-shoolihin wa walidiinaa wa masyooyikhinaa fiddiii wa dzawiilhuquuki alaynaa wa amwaati ahli haadzihil baldati min Laa Ilaaha Ilallahu ajma’iina, wa ila arwaahi amwatil muslimiia waa ahyaahum ila yaumiddin…anallaha yaghfirulahum wa yarhamuhum wa yufarriju kuruubal muslimiina wa yarhamuhum wa yasyfi mardhoohum wa yajma’u syamlahum alal hudaawa yu’allifu dzaata baynihim wa yuwali alaihim khiyaroohum wa yasyrifu anhum syiroorohum wa yakfiinaa wa iyyahum syarrolfitani wal mihani wal mu’dziyyina wal muta’addiyyina ming-qoriibin auba’iydi wa yurkhiy as’aarohum wa yughooziru amthoorohum wa yu’thikulla saa’iliiminnaa wa mingkum suulahu alamay yurdhiillaaha wa rosuulahu wa yaftahu alaina futuuhal aarifiina wa yakhtimulanaa bilhusnaa wahuwa roodhi’annaa fii khoyri wa luthfii wa aafiyatii wa ilaa hadhrotinnabiyya Muhammadin Shallahu Alayhi Wa Alihi Wa Sallam… Al Fatihah…Allahumma inna nas’aluka ridhooka wal jannata wa na’uudzubika min sakhotika wannar 3xYaa alimassirri minna, laa takhtikiis sitro annaa, wa aafinaa wa’fu’anna wakulana haitsukunnaJazallahu anna Sayyidina Muhammadan Shalallahu Alayhi wa Aalihi wa Sallama khayroo, Jazallahu anna Sayyidina Muhammadan Shalallahu Alayhi wa Aalihi wa Sallama maahuwa ahluhu 3xJazallahu anna Sayyidina wa Nabiyyina Muhammadan Shalallahu Alayhi wa Aalihi wa Sallama afdhola maa jazaanabiyyan an umatihii, Ya Allahu bihaa ya Allahu bihaa ya Allahu bikhusnil khootimah 3 x. Manfaat Membaca Ratib Al HaddadIlustrasi membaca Ratib Al Haddad. Foto ShutterstockRatib Al Haddad biasa dibaca oleh para ulama selepas sholat Isya dan Subuh. Seseorang juga diajurkan untuk membacanya di tempat yang tenang, menghadap kiblat, serta dalam keadaan wudhu. Terdapat alasan mengapa Ratib Al Haddad kerap dibaca oleh para ulama dan diajarkan di banyak pondok pesantren. Sebab ratib ini memiliki berbagai manfaat, termasuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menambah barokah di rumah. “Beberapa faedah Ratibul hadad di antaranya, penjelasan yang dikutip dari para ulama yang mensyarahi Rotib ini dari penyusun Ratib, Syekh Abdullah bin alawi al-Haddad Radliyallahu anhu bahwa orang yang rajin membaca rotib ini maka Allah akan menjaga negaranya dari beberapa cobaan dan siksaan. Faedah lainnya, bertambahnya kekayaan, barokah dan kebaikan di rumahnya. Orang yang rajin membaca Ratibul Haddad setiap hari, maka tidak akan bahaya baginya racun, hewan buas, reptil dan hewan-hewan lainnya. Faedah yang lain dari membaca rotib ini bahwa akan hasil baginya husnul khotimah dan Allah akan memberikan pertolongan baginya untuk mengucapkan kalimat syahadat di Akhir Hayatnya” Syekh Abu Bakar bin Ahmad al-Maliabar, al-Imdad bi Syarhi Ratib al-Haddad, hal. 56.
Advertisements Forum Majelis Rasulullah. khadam Bacaan Ratib ketika haid - 2009/07/06 10:41 Assalamualaikum ya. Habib yg disayangi, 1) Bolehkah seorang isteri yg dalam haid membaca Ratib Al-Haddad. kerna dalam ratib itu mengandungi bacaan Al-Quran? 2) Semasa membaca kitab Kifayatul Akhyar, saya menemui banyak.Dzikir memiliki arti mengingat terhadap Allah. Orang ketika berdzikir maka tujuan utamanya tentu mengingat terhadap Dzat yang Maha Pencipta. Berdzikir merupakan sarana utama dalam menenteramkan hati. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram” QS. Ar-Ra’d 28. Bacaan dzikir tak terhitung jumlahnya. Sebagian ulama hanya melantunkan dzikir terbatas pada dzikir-dzikir yang bersumber dari Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam atau yang biasa dikenal dengan dzikir ma’tsur. Namun, sebagian ulama yang lain melantunkan dzikir tidak hanya terbatas pada dzikir ma’tsur saja, tapi juga meliputi dzikir-dzikir yang disusun oleh para ulama terkemuka dengan susunan bacaan yang memiliki sirr rahasia dan faedah tersendiri. Dzikir-dzikir ini biasa dikenal dengan nama hizib atau ratib. Penjelasan tentang hizib atau ratib secara ringkas dijelaskan dalam kitab Dzakhirah al-Ma’ad bi Syarhi Ratib al-Haddad berikut ini وأما حقيقة الحزب والورد والراتب فهو المعمول به تعبدا ونحوه وفى الإصطلاح مجموع أذكار وأدعية وتوجهات وضعت للذكر والتذكر والتعوذ من الشر وطلب الخير واستفتاح المعارف وحصول العلم مع جمع القلب والهم على الله تعالى “Adapun hakikat hizib, wirid, dan ratib adalah sesuatu yang diamalkan dengan tujuan menyembah kepada Allah dan semacamnya. Sedangkan hizib, wirid, dan ratib secara istilah adalah kumpulan dzikir, doa dan tawajjuh yang dihimpun untuk dzikir, mengingat, meminta perlindungan dari keburukan, meminta kebaikan, memohon terbukanya kemakrifatan dan hasilnya pengetahuan yang dibarengi dengan fokusnya hati dan pikiran kepada Allah ta’ala” Syekh Abdullah bin Ahmad Basudan al-Kindi, Dzakhirah al-Ma’ad bi Syarhi Ratib al-Haddad, hal. 45. Salah satu dzikir yang sering dibaca oleh kalangan masyarakat Muslim secara luas adalah Ratibul Haddad. Ratib ini disusun oleh salah seorang ulama terkemuka dari Hadramaut, yakni Abdullah bin Alawi bin Muhammad al-Haddad. Beliau merupakan seorang mujaddid pembaharu di masanya. Karya tulis beliau terbilang cukup banyak dan tersebar di berbagai penjuru dunia, di antaranya adalah an-Nashaih ad-Diniyah, Risalah al-Mu’awanah, an-Nafais al-Alawiyah fi al-Masa’il as-Shufiyah. Ratibul Hadad disusun pada tahun 1071 Hijriah, bermula ketika para pemuka Hadramaut merasa khawatir akan masuknya kelompok Syiah Zaidiyah di wilayah Hadramaut. Mereka khawatir aqidah Syiah Zaidiyah akan mempengaruhi terhadap keyakinan orang awam yang sejak lama berpegang teguh pada aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah yang telah diajarkan oleh para Salafus Shalih. Berdasarkan hal ini, mereka menghadap kepada al-Qutb Abdullah bin Alawi al-Haddad agar diberi bacaan supaya hal yang mereka khawatirkan tidak terjadi. Beliau pun menuliskan wirid yang nantinya dikenal dengan nama Ratibul Haddad ini. Semenjak saat itu, bacaan Ratibul haddad banyak dibaca di berbagai tempat di berbagai belahan dunia, sampai saat ini. Ratibul Haddad ini sangat dianjurkan dibaca secara bersama-sama dalam majelis dzikir. Sedangkan ketentuan waktu membacanya dijelaskan dalam penjelasan berikut وينبغي أن يرتبه كل مرید صادق سيما إن كان صاحب الراتب واسطة له إلى الله تعالى فإن رتبه بعد صلاة العشاء والصبح فذلك هو الاكمل ويكفي ترتيبه في اليوم والليلة مرة والأفضل بعد صلاة العشاء وفى رمضان يقدم هذا الراتب على صلاة العشاء “Sebaiknya seorang murid yang sungguh-sungguh membaca ratib ini, terlebih ketika penyusun ratib ini merupakan perantara baginya menuju Allah ta’ala. Membaca ratibul haddad ini setelah shalat isya’ dan subuh adalah cara membaca yang paling sempurna, namun membaca ratib ini satu kali dalam sehari semalam dianggap cukup, yang paling utama dilakukan setelah melaksanakan shalat isya’. Sedangkan di bulan Ramadhan, membaca ratib ini didahulukan dari pelaksanaan shalat isya’” Syekh Abu Bakar bin Ahmad al-Maliabar, al-Imdad bi Syarhi Ratib al-Haddad, Hal. 55 Faedah dari membaca Ratibul Hadad ini terbilang cukup banyak, berikut di antara berbagai fadilah istiqamah mengamalkan ratibul haddad و فوائد راتب الحداد منها ما نقل شراح الراتب عن صاحبه رضي الله عنه أن من واظب على قراءته حرس الله بلده أي من البلايا والنقم . ومنها زيادة الغني والبركة والخير في داره. ومنها أن من واظب عليه كل يوم لا يضره السم، ولا يضره السبع والزواحف وسائر الحيوانات. ومنها أنه يحصل عليه حسن الخاتمة ويعطيه الله له التوفيق للنطق بكلمة الشهادة. “Beberapa faedah Ratibul hadad di antaranya, penjelasan yang dikutip dari para ulama yang mensyarahi Rotib ini dari penyusun Ratib, Syekh Abdullah bin alawi al-Haddad Radliyallahu anhu bahwa orang yang rajin membaca rotib ini maka Allah akan menjaga negaranya dari beberapa cobaan dan siksaan. Faedah lainnya, bertambahnya kekayaan, barokah dan kebaikan di rumahnya. Orang yang rajin membaca Ratibul Haddad setiap hari, maka tidak akan bahaya baginya racun, hewan buas, reptil dan hewan-hewan lainnya. Faedah yang lain dari membaca rotib ini bahwa akan hasil baginya husnul khotimah dan Allah akan memberikan pertolongan baginya untuk mengucapkan kalimat syahadat di Akhir Hayatnya” Syekh Abu Bakar bin Ahmad al-Maliabar, al-Imdad bi Syarhi Ratib al-Haddad, hal. 56 Patut dipahami bagi para pembaca Ratibul Haddad bahwa faedah-faedah di atas tentunya sekiranya tanpa memalingkan niat utama membaca Ratibul Haddad yakni mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Semoga kita dapat mengamalkan Ratibul Haddad ini dengan istiqamah serta mendapatkan keberkahan dari penyusun Ratibul Haddad, Syekh Abdullah bin alawi al-Haddad. Amin Yaa Rabbal Alamin. Ustadz M. Ali Zainal Abidin, Pengajar di Pondok Pesantren Annuriyah, Kaliwining, Rambipuji, Jember Teks lengkap Ratibul Haddad bisa diakses di NU Online Super App versi Android dan versi iOS Akses pula dengan mudah fitur Al-Qur'an, Yasin & Tahlil, Jadwal Shalat, Kompas Kiblat, Wirid, Ziarah, Ensiklopedia NU, Maulid, Khutbah, Doa, dan lain-lain.RiyadhohRatib Al-Haddad. Dalam mengamalkan Ratib Haddad ini semestinya Ijazah kepada kayai yang sudah biasa mengamalkannya. Dengan Ijazah tersebut antum agar supaya dapat sanad. Namun apabila jauh dengan kiyai, maka melalui tulisan ini saya membolehkan untuk diamalkan. Saran kami jangan maerubah susunan yang sudah ada sesuai dengan tqilannya. Zikir dalam Islam memiliki posisi yang penting, misalnya ini ditunjukkan adanya keutamaan Ratib Al Haddad sebagai salah satu zikir yang bisa selain yang yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, ternyata ada juga zikir yang disusun oleh para ulama terkemuka, seperti Ratib Al Haddad Juga Bacaan Zikir Paling Dahsyat, Yuk Amalkan setelah Sholat!Sejarah Keistimewaan Zikir Ratib Al HaddadFoto Keutamaan Ratib Al Haddad Orami Photo StockSalah satu zikir yang sering dibaca oleh umat Muslim adalah Ratib Al ini disusun oleh salah satu ulama terkemuka dari Hadramaut, yakni Abdullah bin Alawi bin Muhammad al-Haddad 1055-1132 H.Beliau lahir di Tarim, Yaman pada 30 Juli 1634 M. dirinya merupakan seorang ulama dalam bidang fiqih dan aqidah Al-Asy’ariyah. Hingga mendapat gelar Syaikh Al-Islam, Quthb ad-Da’wah wa Haddad disusun Habib Abdullah berdasarkan inspirasi pada malam lailatul Qodar 27 Ramadan 1071 H. Dari beberapa doa dan zikir yang susunnya, Ratib Al Haddad yang paling NU Online, beliau merupakan seorang mujaddid atau pembaharu di masanya. Karya tulisnya cukup banyak dan tersebar di berbagai penjuru antaranya adalah an-Nashaih ad-Diniyah, Risalah al-Mu’awanah, an-Nafais al-Alawiyah fi al-Masa’il Ratib Al Hadad sendiri disusun pada tahun 1071 Hijriah, yang bermula ketika para pemuka Hadramaut merasa khawatir akan masuknya kelompok Syiah Zaidiyah di wilayah khawatir aqidah Syiah Zaidiyah akan mempengaruhi terhadap keyakinan orang awam yang sejak lama berpegang teguh pada aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah yang diajarkan oleh para Salafus hal ini, mereka menghadap kepada al-Qutb Abdullah bin Alawi al-Haddad agar diberi bacaan supaya hal yang mereka khawatirkan tidak beliau menuliskan wirid yang nantinya dikenal dengan nama Ratib Al Haddad itu, bacaan Ratib Al Haddad banyak dibaca di berbagai tempat di berbagai belahan dunia hingga mendapatkan keutamaan Ratib Al Haddad, sangat dianjurkan dibaca secara bersama-sama dalam majelis zikir. Ada pula penjelasan mengenai ketentuannya, yakniوينبغي أن يرتبه كل مرید صادق سيما إن كان صاحب الراتب واسطة له إلى الله تعالى فإن رتبه بعد صلاة العشاء والصبح فذلك هو الاكمل ويكفي ترتيبه في اليوم والليلة مرة والأفضل بعد صلاة العشاء وفى رمضان يقدم هذا الراتب على صلاة العشاءArtinya “Sebaiknya seorang murid yang sungguh-sungguh membaca ratib ini, terlebih ketika penyusun Ratib ini merupakan perantara baginya menuju Allah ta’ Ratib Al Haddad ini setelah shalat Isya’ dan subuh adalah cara membaca yang paling sempurna, namun membaca Ratib ini satu kali dalam sehari semalam dianggap cukup, yang paling utama dilakukan setelah melaksanakan shalat isya’.Sedangkan di bulan Ramadan, membaca Ratib ini didahulukan dari pelaksanaan shalat isya’.” Syekh Abu Bakar bin Ahmad al-Maliabar, al-Imdad bi Syarhi Ratib al-HaddadBaca Juga 7+ Zikir dan Doa Malam Hari sebelum Tidur Agar Selalu dalam Lindungan AllahBacaan Ratib Al HaddadFoto Keutamaan Ratib Al Haddad Orami Photo Stock Adapun bacaan Ratib Al Haddad yakniبِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمBismillahi rahmani rahimاَلْـحَمْدُلِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَAlhamdulillahi rabbil alaminحَمْداً يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِمِ سُلْطَانِكْHamdan ayyuwaa fii ni'mahu wayukaafiini maziidah yaa rabbana lakalhamdu kamaa yanbagii lijalaali wajhika wa li'azimi sulthoniسُبْحَانَكَ لاَنُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ اَنْتَ كَمَا اَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَSubhanaka laanuhsi tsanaaan 'alaika anta kamaa atsnaita 'ala nafsikaفَلَكَ الْحَمْدُ حَتَّى تَرْصَى وَلَكَ الْحَمْدُ اِذَا رَضِيْتَ وَلَكَ الْحَمْدُ بَعْدَ الرِّضَىFalakal hamdu hatta tardho wa lakalhamdu idzaa rodiita wa lakalhamdu ba'da rodoاَلَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْاَوَّلِيْنَAllahumma sholli wa sallim 'ala sayyidina muhammadin fil awwalinوَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْاَخِرِيْنَ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى كُلِّ وَقْتٍ وَحِيْنٍWasolli wa sallim ala sayyidina muhammadin fil aakhirin wasolli wa sallim ala sayyidina muhammadin fii kulli waktin wa wahiinوَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْمَلاَءِ الْأَعْلَى اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِWasolli wa sallim ala sayyidina muhammadin malaai a'la ilaa yaumiddinوَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ حَتَّى تَرِثَ الْاَرْضَ وَمَنْ عَلَيْهَاوَاَنْتَ خَيْرُ الْوَرِثِيْنَWasolli wa sallim ala sayyidina muhammadin hatta tarsa alardo wa man 'alaihaa wa anta khoirul waarisinاَللَّهُمَّ اِنَّا نَسْتَحْفِظُكَ وَنَسْتَودِعُكَ اَدْيَانَنَا وَاَبْدَنَنَا وَاَنْفُسَنَا وَاَولاَدَنَا وَاَمْوَالَنَا وَاَهْلَنَا وَكُلَّ شَيْئٍ اَعْطَيْتَنَاAllahumma inna nastahfidzuka wa nastadi'uka adyaa nanaa wa abdananaa wa laadanaa wa amwaalanaa wa ahlanaa wa kulla sayyin a'thoytanaBaca Juga Ini Zikir dan Bacaan Doa sesudah Sholat, Agar Ibadah Makin Afdal!اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا وَاِيَّاهُمْ فِى كَنَفِكَ وَاَمَانِكَ وَعِيَاذِكَ وَجِوَارِكَ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَرِيْدٍAllahumma aj'alnaa wa iyyahum fii kanafika wa amaanika wa 'iyaadzika wa jiwaarika min kulli sathoniin mariidوَجَبَّارٍ عَنِيْدٍ وَذِى عَيْنٍ وَذِى بَغْيٍ وَمِنْ شَرٍّ كُلِّ ذِى شَرٍّ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌWa jabbaari 'aniidin wa dzii ainin wa dzii ba'yin wa min sarrin kulli dzin syarrin innaka 'ala kulli sayyin qodirاَللَّهُمَّ حُطْنَا بِالتَّقْوَى وَالْاِسْتِقَامَةِ وَاَعِذْنَا مِنْ مُوْجِبَاتِ النَّدَمَةِ فِى الْحَالِ وَالْمَاَلِ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءAllahumma hutnaa bittaqwa wa istiqoomati wa a'idnaa min muujibaatin nadamati fii haali wal maali innaka samiiu duaaوَصَلِّ اللَّهُمَّ بِجَمَالِكَ وَجَلاَلِكَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَWa solli allahumma bihamaalika wa jalaalika 'ala sayyidina muhammadin wa 'ala ilaahi shohabati ajmainوَارْزُقْنَا كَمَالَ الْمُتَابَعَةِ لَهُ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَWarzuknaa kamaala mutaaba'ati lahu dzoohiraan wa baathinaa yaa arhamarrahiminnبِفَضْلِ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِيْفُوْنَBi fadhli subhaana rabbika rabbil 'izzati amma yassifunوَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَWasalaamu 'alalmursalin walhamdulillahi rabbil alamainاَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ رِضَـاكَ وَالْجَنَّـةَ وَنَـعُوْذُ بِكَ مِنْ سَـخَطِكَ وَالنَّـارِAllahumma inna nas aluka ridhooka wa jannata wa na'audzubika min sakhotika wannarيَاعَالِمُ السِّرِّ مِنَّا لاَتَهْتِكِ السِّتْرَ عَنَّا وَعَافِنَا وَاعْفُ عَنَّا وَكُنْ لَنَا حَيْثُ كُنَّاYaa 'alimu sarri minna la tahtiki sitra 'anna wa 'aafina wa'fu'anna wa kun lanaa haysu kannaيَااَللهُ بِهَا يَااَللهُ بِهَا يَااَللهُ بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِYaa allah bihaa yaa allah bihaa bihusnil khootimatiيَالَطِيْفًا لَمْ يَزَلْ اُلْطُفْ بِنَا فِيْمَا نَزَلْ…اِنَّكَ لَطِيْفُ لَمْ تَزَلْ اُلْطُفْ بِنَا وَالْمُسْلِمِيْنَYaa latiifaan lam yazal binaa fiimaa nazal innaka latiifu lam tazal ultuf binaa wa muslimiinBaca Juga 9+ Hadis dan Ayat Alquran tentang Sedekah, Masya Allah!Keutamaan Ratib Al Haddad sebagai ZikirFoto Keutamaan Ratib Al Haddad sebagai Dzikir Orami Photo Stock Ada keutamaan Ratib Al Haddad yang dirasakan oleh umat satunya terdapat dalam penelitian yang dilakukan Universitas Muhammadiyah menunjukkan bahwa ada pengaruh dari zikir Ratib Al Haddad terhadap kesehatan mental masyarakat, baik fisik dan keberhasilan zikir Ratib Al Haddad adalah keistiqomahan, keikhlasan dan memahami arti zikir serta mempraktekkan zikir dalam kehidupan hanya itu, ternyata keutamaan Ratib Al Hadda Faedah sebagai zikir juga satunya seperti yang dijelaskan dalam keterangan berikut iniو فوائد راتب الحداد منها ما نقل شراح الراتب عن صاحبه رضي الله عنه أن من واظب على قراءته حرس الله بلده أي من البلايا والنقم . ومنها زيادة الغني والبركة والخير في داره. ومنها أن من واظب عليه كل يوم لا يضره السم، ولا يضره السبع والزواحف وسائر الحيوانات. ومنها أنه يحصل عليه حسن الخاتمة ويعطيه الله له التوفيق للنطق بكلمة “Beberapa faedah Ratibul hadad di antaranya, penjelasan yang dikutip dari para ulama yang mensyarahi Ratib ini dari penyusun Ratib, Syekh Abdullah bin alawi al-Haddad RA bahwa orang yang rajin membaca rotib ini maka Allah akan menjaga negaranya dari beberapa cobaan dan lainnya, bertambahnya kekayaan, barokah dan kebaikan di yang rajin membaca Ratib Al Haddad setiap hari, maka tidak akan bahaya baginya racun, hewan buas, reptil dan hewan-hewan yang lain dari membaca Ratib ini bahwa akan hasil baginya husnul khotimah dan Allah akan memberikan pertolongan baginya untuk mengucapkan kalimat syahadat di akhir hayatnya.” Syekh Abu Bakar bin Ahmad al-Maliabar, al-Imdad bi Syarhi Ratib al-HaddadBaca Juga 14 Manfaat Sedekah, Membuat Hati yang Tentram hingga Syafaat di AkhiratSelain itu, ini juga beberapa keutamaan Ratib Al Haddad yang dijelaskan oleh sebagian ulama salaf dalam kitab Wirdul Imam Al Alamatud Dunya1. Diberi Rezeki MelimpahSalah satu keutamaan Ratib Al Haddad yang paling utama adalah diberi rezeki yang melimpah oleh Allah ini juga termasuk jenis zikir yang dapat meningkatkan kecintaan kepada Allah Diberikan Umur PanjangKeutamaan Ratib Al Haddad selanjutnya adalah diberikan umur adalah waktu yang diberikan oleh Allah SWT kepada seluruh umat manusia selama hidup di umat Islam, harus mengisi seluruh hidupnya dengan membaca amalan ini salah satunya adalah diberikan umur panjang oleh Allah SWT, agar dapat memperbanyak berbuat kebaikan selama di dunia, yang pahalanya bisa dipetik di akhirat Mendapatkan Husnul KhatimahKeutamaan Ratib Al Haddad selanjutnya adalah mendapatkan husnul tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan akhir hidupnya, selalu berbuat amal kebaikan diharapkan dapat mendatangkan pahala sekaligus mendapatkan husnul satu caranya adalah selalu berusaha berzikir, higga saat Allah SWT mencabut nyawanya, seseorang berada dalam keadaan sedang Dijaga oleh Allah SWTKeutamaan Ratib Al Haddad selanjutnya adalah selalu dijaga oleh Allah satu khasiat dari membaca Ratb Al Haddad adalah agar selalu mendapatkan penjagaan dari Allah SWT dari segala bencana, baik di darat, udara, maupun laut. Sehingga mendapatkan ketenangan Hajatnya DikabulkanKeutamaan Ratib Al Haddad selanjutnya adalah hajatnya akan Ratib Al Haddad sangat dianjurkan bagi yang memiliki hajat atau Menyembuhkan Penyakit HatiKeutamaan Ratib Al Haddad selanjutnya adalah bisa menyembuhkan penyakit dilakukan dengan istiqamah, insya Allah akan terbebas dari penyakit hati. Namun, sebaiknya niat utama membacanya adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah dia keutamaan ratib al haddad yang perlu umat Islam mendapatkan keutamaan Ratib Al Haddad dengan istiqamah, serta mendapatkan keberkahan dari penyusun Ratib Al Haddad, Syekh Abdullah bin alawi al-Haddad.
IstilahRatib Al-Haddad diambil dari nama penyusunnya yakni Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad. Dia seorang pembaharu Islam (mujaddid) yang terkenal. Beliau kemudian mengarang doa-doa dan zikir-zikir yang terkenal terkenal dan masyhur yang disusun berdasarkan inspirasi pada malam Lailatul Qadar 27 Ramadhan 1071 Hijriyah.
Adapunwaktu terbaik untuk membaca Ratib Al Hadaad saat di bulan Ramadan, yaitu sebelum melaksanakan salat Isya. Ketentuan ini telah disampaikan dalam Syekh Abu Bakar bin Ahmad al-Maliabar, al-Imdad bi Syarhi Ratib al-Haddad, Hal. 55. Keutamaan Ratib Al Haddad Ilustrasi Ratib Al Haddad (unsplash/@26_ms)Download Ratib Al Haddad Full Pdf & Word Dan Terjemahannya – Syair bacaan doa dan dzikir majelis hasil karya Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad yang merupakan bentuk tawasul kepada Rasulullah Diantara banyaknya kitab kitab para ulama, diantaranya adalah kitab Ratib Al Hadad ini. Yang mana kitab ini sangat terkenal sebagai kitab tawasul pada Rasulullah Untuk teman teman yang ingin memiliki ebook kitab kitab karya para ulama seperti bulughul maram, anda bisa mengunduhnya melalui link tautan berikut “download bulughul maram“. Kemudian ada lagi kitab tafsir jalalain, teman teman bisa download pdf nya di link berikut “download tafsir jalalain pdf”. Ada lagi yang lainnya yakni kitab risalah Ahlusunnah wal jamaah, anda bisa memilikinya secara gratis melalui link unduhan berikut “download risalah ahlussunnah wal jamaah”. Tak usah berlama-lama, langsung saja berikut ini ulasan kitab Ratib Al Hadad. Download Kitab Ratib Al Hadad Dan TerjemahannyaDownload Ratib Al Haddad Mp3Teks Bacaan Ratib Al Hadad Dan Terjemahan Indonesia Download Kitab Ratib Al Hadad Dan Terjemahannya Disini kami akan membagikan file Pdf dan Microsoft Word Ms. Word dari teks asli Ratib Al Hadad. Silahkan teman pilih mana yang akan di download dan kemudian teman teman bisa cetak ratib al hadad ini. Berikut ini keterangan filenya, Judul Download Ratib Al Haddad Word Penulis Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad Jumlah Halaman 21 Hal, Type File Word File Size 32 Kb Disempurnakan Oleh link Download Word Judul Download Ratib Al Haddad Latin dan Terjemahan pdf Penulis Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad Jumlah Halaman 21 Hal, Type File PDF File Size 325 Kb Disempurnakan Oleh link Download pdf Kitab ini juga disebut dengan ratib al haddad majelis Rasulullah Kemudian untuk teman teman yang ingin memiliki audio mp3 dari doa dan dzikir inim berikut ini daftar audio yang bisa anda dengar dan download. Untuk teman teman yang ingin memiliki audio dari doa dan dzikir ratib al hadad, berikut ini daftar link download audionya. Nama File Link Ratib Al Hadad Download Mp3 Ratib Al Hadad Download Mp3 Ratib Al Hadad Download Mp3 Ratib Al Hadad Download Mp3 Ratib Al Hadad Download Mp3 Ratib Al Hadad Download Mp3 Ratib Al Hadad Download Mp3 Ratib Al Hadad Download Mp3 Ratib Al Hadad Download Mp3 Ratib Al Hadad Download Mp3 Ratib Al Hadad Download Mp3 Ratib Al Hadad Download Mp3 Ratib Al Hadad Download Mp3 Ratib Al Hadad Download Mp3 Ratib Al Hadad Download Mp3 Ratib Al Hadad Download Mp3 Ratib Al Hadad Download Mp3 Ratib Al Hadad Download Mp3 Ratib Al Hadad Download Mp3 Ratib Al Hadad Download Mp3 Itu tadi daftar audio yang bisa teman teman miliki, kemudian untuk teman teman yang ingin mengetahui seperti apa teks bacaan ratib al hadad, berikut ini teks nya. Teks Bacaan Ratib Al Hadad Dan Terjemahan Indonesia Berikut ini urutan teks bacaan ratib al hadad, sebuah doa dan dzikir yang cukup populer dan masyur di kalangan umat islam Indonesia. Teks Ratib Al Haddad الراتب الشهير للحبيب عبد الله بن علوي الحداد Semoga Allaḥ meraḥmatīnya [Raḥīmaḥu Allaḥu Ta’ala] الفَاتِحَة إِلَى حَضْرَةِ سَيِّدِنَا وَشَفِيعِنَا وَنَبِيِّنَا وَمَوْلانَا مُحَمَّد صلى الله عليه وسلم – الفاتحة- Pembaca Ratīb īnī mengawalī dengan membaca Al-Fatīḥaḥ kepada junjungan, pemberī syafa’at, penutup para nabī dan penolong kīta, yaītu Muḥammad بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. ماَلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ إِيِّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ. آمِيْن Terjemahannya Dengan nama Allaḥ, Yang Maḥa Pengasīḥ lagī Maḥa Penyayang. Segala pujī bagī Allaḥ, Tuḥan yang memelīḥara sekalīan alam. Yang Maḥa Pengasīḥ lagī Maḥa Penyayang. Yang Menguasaī ḥarī Pembalasan ḥarī Akḥīrat. ḥanya kepada-Mu Ya Allaḥ kamī menyembaḥ, dan kepada-Mu kamī memoḥon pertolongan. Tunjukkanlaḥ kamī jalan yang lurus. Yaītu jalan orang-orang yang Engkau telaḥ karunīakan nīkmat kepada mereka, bukan jalan orang-orang yang Engkau telaḥ murkaī, dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat. اَللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّموَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ العَلِيُّ العَظِيْمُ. Terjemahannya Allaḥ, tīada Tuḥan melaīnkan Dīa, Yang Tetap ḥīdup, Yang Kekal selama-lamanya. Yang tīdak mengantuk dan tīdak pula tīdur. Yang memīlīkī segala yang ada dī langīt dan dī bumī. Tīada satu pun orang yang dapat memberī syafaat dī sīsī-Nya melaīnkan dengan īzīn-Nya. Yang mengetaḥuī apa yang ada dī ḥadapan mereka dan apa yang ada dī belakang mereka, sedang mereka tīdak mengetaḥuī sesuatu pun darī īlmu Allaḥ melaīnkan apa yang Allaḥ keḥendakī. Luasnya Kursī Allaḥ melīputī langīt dan bumī; dan tīadalaḥ menjadī keberatan kepada Allaḥ menjaga serta memelīḥara keduanya. Dan Dīalaḥ Yang Maḥa Tīnggī, lagī Maḥa Besar. Suraḥ 2 al-Baqaraḥ Ayat 255 / Ayat-al-Kursī آمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّه وَالْمُؤْمِنُوْنَ كُلٌّ آمَنَ بِاللهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْناَ وَأَطَعْناَ غُفْراَنَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ Terjemahannya Rasulullaḥ telaḥ berīman kepada apa yang dīturunkan kepadanya darī Tuḥannya, dan juga orang-orang yang berīman; semuanya berīman kepada Allaḥ, dan Malaīkat-malaīkatNya, dan Kītab-kītabNya, dan Rasul-rasulNya. Katakan “Kamī tīdak membedakan antara seorang rasul dengan rasul-rasul yang laīn”. Mereka berkata lagī Kamī dengar dan kamī taat kamī moḥon ampunanMu waḥaī Tuḥan kamī, dan kepadaMu jualaḥ tempat kembalī” Suraḥ 2 Al Baqaraḥ Ayat 285 لاَ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَآ إِنْ نَسِيْنَآ أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنآ أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْناَ عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. Terjemahannya Allaḥ tīdak membebanī seseorang melaīnkan sesuaī dengan kesanggupannya. īa mendapat paḥala atas kebaīkan yang dīusaḥakannya, dan īa juga menanggung dosa atas kejaḥatan yang dīperbuatnya. Mereka berdoa dengan berkata “Waḥaī Tuḥan kamī! Janganlaḥ Engkau ḥukum kamī jīka kamī lupa atau kamī tersalaḥ. Waḥaī Tuḥan kamī! Janganlaḥ Engkau bebankan kepada kamī bebanan yang berat sebagaīmana yang telaḥ Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdaḥulu darīpada kamī. Waḥaī Tuḥan kamī! Janganlaḥ Engkau pīkulkan kepada kamī apa yang kamī tīdak sanggup memīkulnya. Dan maafkanlaḥ kesalaḥan kamī, serta ampunkanlaḥ dosa kamī, dan berīlaḥ raḥmat kepada kamī. Engkaulaḥ Penolong kamī; maka tolonglaḥ kamī untuk mencapaī kemenangan terḥadap kaum-kaum yang kafīr” Suraḥ al-Baqaraḥ Ayat 286 لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. 3× Terjemahannya Tīada Tuḥan Melaīnkan Allaḥ, Yang Esa dan tīada sekutu bagī-Nya. Bagī-Nya segala kekuasaan, dan bagī-Nya segala pujīan. Dīa-laḥ yang mengḥīdupkan dan yang mematīkan, dan Dīa sangat berkuasa atas segala sesuatu 3X سٌبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اْللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ. 3× Terjemahannya Maḥa sucī Allaḥ, segala pujī bagī Allaḥ, tīada Tuḥan melaīnkan Allaḥ dan Allaḥ Tuḥan Yang Maḥa Besar. 3X سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحاَنَ اللهِ الْعَظِيْمِ. 3× Terjemahannya Maḥa sucī Allaḥ segala pujī kḥusus bagī-Nya, Maḥa sucī Allaḥ Yang Maḥa Agung. 3X رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ. 3× Terjemahannya Ya Allaḥ ampunīlaḥ dosaku dan terīmalaḥ taubatku, sesungguḥnya Engkau Maḥa Pengampun Lagī Maḥa Penyayang. 3X اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ. 3× Terjemahannya Ya Allaḥ, līmpaḥkan sḥalawat atas Nabī Muḥammad, Ya Allaḥ, līmpaḥkan sḥalawat ke atasnya dan kesejaḥteraan-Mu. 3X أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّآمَّاتِ مِنْ شَرِّمَا خَلَقَ. 3× Terjemahannya Aku berlīndung dengan kalīmat-kalīmat Allaḥ yang sempurna darī kejaḥatan makḥluk-Nya. 3X بِسْـمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُـرُّ مَعَ اسْـمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي الْسَّمَـآءِ وَهُوَ الْسَّمِيْـعُ الْعَلِيْـمُ3× Terjemahannya Dengan nama Allaḥ yang dengan nama-Nya tīada suatu pun, baīk dī bumī maḥupun dī langīt dapat memberī bencana, dan Dīa Maḥa Mendengar Lagī Maḥa Mengetaḥuī. 3X رَضِيْنَـا بِاللهِ رَبًّا وَبِالإِسْـلاَمِ دِيْنـًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيّـًا. 3× Terjemahannya Kamī rīdḥa Allaḥ sebagaī Tuḥan kamī, īslam sebagaī Agama kamī dan Muḥammad sebagaī Nabī kamī. 3X بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْخَيْرُ وَالشَّـرُّ بِمَشِيْئَـةِ اللهِ. 3× Terjemahannya Dengan Nama Allaḥ, segala pujīan bagī-Nya, dan segala kebaīkan dan kejaḥatan adalaḥ keḥendak Allaḥ. 3X آمَنَّا بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ تُبْناَ إِلَى اللهِ باَطِناً وَظَاهِرًا. 3× Terjemahannya Kamī berīman kepada Allaḥ dan ḥarī Akḥīrat, dan kamī bertaubat kepada Allaḥ batīn dan zḥaḥīr. 3X يَا رَبَّنَا وَاعْفُ عَنَّا وَامْحُ الَّذِيْ كَانَ مِنَّا. 3× Terjemahannya Ya Tuḥan kamī, maafkan kamī dan ḥapuskanlaḥ apa-apa dosa yang ada pada kamī. 3X ياَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْراَمِ أَمِتْناَ عَلَى دِيْنِ الإِسْلاَمِ. 3× Terjemahannya Waḥaī Tuḥan yang mempunyaī sīfat Keagungan dan sīfat Pemuraḥ, matīkanlaḥ kamī dalam agama īslam . 3X ياَ قَوِيُّ ياَ مَتِيْـنُ إَكْفِ شَرَّ الظَّالِمِيْـنَ. 3× Terjemahannya Waḥaī Tuḥan yang Maḥa Kuat lagī Maḥa Gagaḥ, ḥīndarkanlaḥ kamī darī kejaḥatan orang-orang yang zalīm. 3X أَصْلَحَ اللهُ أُمُوْرَ الْمُسْلِمِيْنَ صَرَفَ اللهُ شَرَّ الْمُؤْذِيْنَ. 3× Terjemahannya Semoga Allaḥ memperbaīkī urusan kaum muslīmīm dan mengḥīndarkan mereka darī kejaḥatan orang-orang yang suka menggangu. 3X يـَا عَلِيُّ يـَا كَبِيْرُ يـَا عَلِيْمُ يـَا قَدِيْرُ يـَا سَمِيعُ يـَا بَصِيْرُ يـَا لَطِيْفُ يـَا خَبِيْرُ 3× Terjemahannya Waḥaī Tuḥan Yang Maḥa Mulīa, lagī Maḥa Besar, Yang Maḥa Mengetaḥuī lagī Maḥa Kuasa, Yang Maḥa Mendengar lagī Melīḥat. Yang Maḥa Lemaḥ-Lembut lagī Maḥa Mengwasī. 3X ياَ فَارِجَ الهَمِّ يَا كَاشِفَ الغَّمِّ يَا مَنْ لِعَبْدِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ. 3× Terjemahannya Waḥaī Tuḥan yang melegakan darī dukacīta, lagī melapangkan dada darī rasa sempīt. Waḥaī Tuḥan yang mengampunī dan menyayangī ḥamba-ḥamba-Nya. 3X أَسْتَغْفِرُ اللهَ رَبَّ الْبَرَايَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنَ الْخَطَاياَ. 3× Terjemahannya Aku memoḥon ampunan Allaḥ Tuḥan Pencīpta sekalīan makḥluk, aku memoḥon ampunan Allaḥ darī sekalīan kesalaḥan. 3X لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ. 50× Terjemahannya Tīada Tuḥan Melaīnkan Allaḥ. 50X مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّفَ وَكَرَّمَ وَمَجَّدَ وَعَظَّمَ وَرَضِيَ اللهُ تَعاَلَى عَنْ آلِ وَأَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ، وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ بِإِحْسَانٍ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَعَلَيْناَ مَعَهُمْ وَفِيْهِمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. Terjemahannya Muḥammad Rasulullaḥ, Allaḥ Mencucurkan Sḥalawat dan Kesejaḥteraan keatasnya dan keluarganya. Moga-moga dīpermulīakan, dīperbesarkan, dan dīperjunjungkan kebesarannya. Serta Allaḥ Ta’ala merīdḥaī akan sekalīan keluarga dan saḥabat Rasulullaḥ, sekalīan tabī’īn dan yang mengīkutī mereka dengan kebaīkan darī ḥarī īnī ḥīngga ḥarī Kīamat, dan semoga kīta bersama mereka dengan raḥmat-Mu waḥaī Yang Maḥa Pengasīḥ darīpada yang mengasīḥanī. بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللهُ أَحَـدٌ. اَللهُ الصَّمَـدُ. لَمْ يَلِـدْ وَلَمْ يٌوْلَـدْ. وَلَمْ يَكُـنْ لَهُ كُفُـوًا أَحَـدٌ. 3× Terjemahannya Dengan Nama Allaḥ Yang Maḥa Pengasīḥ lagī Maḥa Penyayang. Katakanlaḥ waḥaī Muḥammad “Dīalaḥ Allaḥ Yang Maḥa Esa; Allaḥ Yang menjadī tumpuan segala permoḥonan; īa tīdak beranak, dan īa pula tīdak dīperanakkan; Dan tīdak ada seorangpun yang sebandīng dengan-Nya. [Suraḥ Al-īkḥlas] 3X بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ، مِنْ شَرِّ ماَ خَلَقَ، وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ، وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ، وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَد Terjemahannya Dengan Nama Allaḥ Yang Maḥa Pengasīḥ lagī Maḥa Penyayang. Katakanlaḥ waḥaī Muḥammad; “Aku berlīndung dengan Tuḥan yang mencīptakan caḥaya subuḥ, darīpada kejaḥatan makḥluk-makḥluk yang īa cīptakan; dan darīpada kejaḥatan malam apabīla īa gelap gelīta; dan darīpada aḥlī-aḥlī sīḥīr yang mengḥembus pada sīmpulan-sīmpulan īkatan; dan darīpada kejaḥatan orang yang dengkī apabīla īa melakukan kedengkīannya”. [Suraḥ Al-Falaq] بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ، مَلِكِ النَّاسِ، إِلَهِ النَّاسِ، مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ، اَلَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِي صُدُوْرِ النَّاسِ، مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ. Terjemahannya Dengan Nama Allaḥ Yang Maḥa Pengasīḥ lagī Maḥa Penyayang. Katakanlaḥ waḥaī Muḥammad “Aku berlīndung dengan Tuḥan sekalīan manusīa. Yang Menguasaī sekalīan manusīa, Tuḥan yang berḥak dīsembaḥ oleḥ sekalīan manusīa, Darī kejaḥatan pembīsīk pengḥasut yang tīmbul tenggelam, Yang melemparkan bīsīkan dan ḥasutannya ke dalam ḥatī manusīa, darī kalangan jīn dan manusīa”. [Suraḥ An-Nas] اَلْفَاتِحَةَ إِلَى رُوحِ سَيِّدِنَا الْفَقِيْهِ الْمُقَدَّمِ مُحَمَّد بِن عَلِيّ باَ عَلَوِي وَأُصُولِهِمْ وَفُرُوعِهِمْ وَكفَّةِ سَادَاتِنَا آلِ أَبِي عَلَوِي أَنَّ اللهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ وَبِأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِ هِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْياَ وَالآخِرَةِ. Terjemahannya Bacalaḥ Al-fatīḥaḥ kepada roḥ Pengḥulu kīta al-Faqīḥ al-Muqaddam, Muḥammad ībnu Alī Ba’alawī, dan kepada asal-usul dan keturunannya, dan kepada semua pengḥulu kīta darī keluarga banī Alawī, moga-moga Allaḥ tīnggīkan derajat mereka dī surga, dan memberī kīta manfaat dengan mereka, raḥasīa-raḥasīa mereka, caḥaya mereka dī dalam agama, dunīa dan akḥīrat. اَلْفَاتِحَةَ إِلَى أَرْوَاحِ ساَدَاتِنَا الصُّوْفِيَّةِ أَيْنَمَا كَانُوا فِي مَشَارِقِ الأَرْضِ وَمَغَارِبِهَا وَحَلَّتْ أَرْوَاحُهُمْ – أَنَّ اللهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ وَبِعُلُومِهِمْ وَبِأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِ هِمْ، وَيُلْحِقُنَا بِهِمْ فِي خَيْرٍ وَعَافِيَةٍ. Terjemahannya Bacalaḥ Al-fatīḥaḥ kepada roḥ-roḥ Pengḥulu kīta Aḥlī Aḥlī Sufī, dī mana saja mereka berada, dī tīmur atau barat, moga moga Allaḥ tīnggīkan derajat mereka dī surga, dan memberī kīta manfaat dengan mereka, īlmu-īlmu mereka, raḥasīa-raḥasīa mereka, caḥaya mereka, dan menggolongkan kamī bersama mereka dalam keadaan baīk dan afīaḥ. اَلْفَاتِحَةَ إِلَى رُوْحِ صاَحِبِ الرَّاتِبِ قُطْبِ الإِرْشَادِ وَغَوْثِ الْعِبَادِ وَالْبِلاَدِ الْحَبِيْبِ عَبْدِ اللهِ بِنْ عَلَوِي الْحَدَّاد وَأُصُوْلِهِ وَفُرُوْعِهِ أَنَّ اللهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّة وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ وَأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ بَرَكَاتِهِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْياَ وَالآخِرَةِ. Terjemahannya Bacalaḥ Al-fatīḥaḥ kepada roḥ Penyusun Ratīb īnī, Qutbīl-īrsyad, Penyelamat kaum dan negaranya, Al-ḥabīb Abdullaḥ ībn Alawī Al-ḥaddad, asal-usul dan keturunannya, moga moga Allaḥ menīnggīkan derajat mereka dī surga, dan memberī kīta manfaat darī mereka, raḥasīa-raḥasīa mereka, caḥaya dan berkat mereka dī dalam agama, dunīa dan akḥīrat. اَلْفَاتِحَة إِلَى كَافَّةِ عِبَادِ اللهِ الصّالِحِينَ وَالْوَالِدِيْنِ وَجَمِيْعِ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ أَنَّ اللهَ يَغْفِرُ لَهُمْ وَيَرْحَمُهُمْ وَيَنْفَعُنَا بَأَسْرَارِهِمْ وبَرَكَاتِهِمْ Terjemahannya Bacalaḥ Al-Fatīḥaḥ kepada ḥamba-ḥamba Allaḥ yang soleḥ, ību bapa kamī, mukmīnīn dan mukmīnat, muslīmīn dan muslīmat, semoga Allaḥ mengampunī dan meraḥmatī mereka dan memberī kīta manfaat dengan raḥasīa-raḥasīa dan keberkaḥan mereka. ويدعو القارئ Terjemahannya Berdoalaḥ dīsīnī apa yang dīkeḥendakī اَلْحَمْدُ اللهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وأَهْلِ بَيْتِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ بِحَقِّ الْفَتِحَةِ الْمُعَظَّمَةِ وَالسَّبْعِ الْمَثَانِيْ أَنْ تَفْتَحْ لَنَا بِكُلِّ خَيْر، وَأَنْ تَتَفَضَّلَ عَلَيْنَا بِكُلِّ خَيْر، وَأَنْ تَجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ الْخَيْر، وَأَنْ تُعَامِلُنَا يَا مَوْلاَنَا مُعَامَلَتَكَ لأَهْلِ الْخَيْر، وَأَنْ تَحْفَظَنَا فِي أَدْيَانِنَا وَأَنْفُسِنَا وَأَوْلاَدِنَا وَأَصْحَابِنَا وَأَحْبَابِنَا مِنْ كُلِّ مِحْنَةٍ وَبُؤْسٍ وَضِيْر إِنَّكَ وَلِيٌّ كُلِّ خَيْر وَمُتَفَضَّلٌ بِكُلِّ خَيْر وَمُعْطٍ لِكُلِّ خَيْر يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن. Terjemahannya Segala pujī ḥanya bagī Allaḥ, Tuḥan yang memelīḥara dan menguasaī sekalīan alam, segala pujī pujīan bagī-Nya atas penambaḥan nīkmat-Nya kepada kamī, semoga Allaḥ mencuraḥkan sḥalawat dan kesejaḥteraan ke atas Pengḥulu kamī Muḥammad, aḥlī keluarga dan saḥabat-saḥabat bagīnda. Waḥaī Tuḥan, kamī memoḥon dengan ḥaq benarnya suraḥ Al-fatīḥaḥ yang Agung, yaītu tujuḥ ayat yang selalu dī ulang-ulang. Bukakan untuk kamī segala perkara kebaīkan dan karunīakanlaḥ kepada kamī segala kebaīkan, jadīkanlaḥ kamī darī golongan īnsan yang baīk; dan pelīḥaralaḥ kamī Ya Tuḥan kamī sebagaīmana Engkau memelīḥara ḥamba-ḥamba-Mu yang baīk. Līndungīlaḥ agama kamī, dīrī kamī, anak-anak kamī, saḥabat-saḥabat kamī, serta semua yang kamī sayangī darī segala kesengsaraan, kesedīḥan, dan kemudḥaratan. Sesungguḥnya Engkaulaḥ Maḥa Pelīndung darī seluruḥ kebaīkan dan Engkaulaḥ yang mengkurnīakan seluruḥ kebaīkan dan memberī kepada sesīapa saja kebaīkan dan Engkaulaḥ yang Maḥa Pengasīḥ dan Maḥa Penyayang. Amīn Ya Rabbal Alamīn. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ رِضَـاكَ وَالْجَنَّـةَ وَنَـعُوْذُ بِكَ مِنْ سَـخَطِكَ وَالنَّـارِ. 3× Terjemahannya Ya Allaḥ, sesungguḥnya kamī memoḥon kerīdḥaan dan surga-Mu; dan kamī memoḥon perlīndungan-Mu darī kemaraḥan-Mu dan apī neraka. 3X Nah, itu tadi teks bacaan dan link download Ratib Al Haddad. Untuk keterangan dasar landasan hukum atau dalil dari ratib Al Hadad ada di file pdf dan word yang bisa teman teman download melalui link diatas. Semoga bermanfaat. Hukummembaca Ratib Haddaad menangkal Corona. Silahkan baca artikel Hukum membaca Ratib Haddaad menangkal Corona selengkapnya KLIK DISINI (fotodakwah.com) Dikatakan di situ -oleh wanita penanya- bahwa Rootibul Haddad ini diawali dengan membaca QS al Ahzab :41, dilanjutkan dengan membaca Surat al Fatihah, lalu beberapa ayat Qur'an lainnya